Lihat ke Halaman Asli

Dr.Taufik Hidayat

dokter forensik

Pelangi di Langit Konya

Diperbarui: 19 Juni 2023   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Selimiye dan Masjid Mevlana (Dokpri)

Sore itu awan hitam memayungi kota Konya dan tak lama kemudian turunlah gerimis membasahi tanah air orang-orang Turki Seljuk tersebut. Dan dengan indahnya, pelangi muncul menghiasi langit sore yang panjang dimusim semi yang kelabu. Aku baru saja menginjakkan kaki di kota Konya setelah melalui perjalanan panjang dari Pamukkale. 

Seturunnya dari bus, kami berpencar disekitar Mevlana Square. Orang-orang melangkahkan kakinya menuju sesuatu yang menjadi passion-nya dalam perjalanan ini; ada yang berfoto-foto, berbelanja oleh-oleh dan mencari kafe terdekat. Sementara aku kebingungan, entah mau bertanya kepada siapa, apa yang harus kulakukan mengingat waktu yang sempit. 

Masjid Mevlana (Dokpri)

Akhirnya kumemutuskan untuk mencari jalan masuk ke mausoleum Mevlana Jalaluddin Rumi. Menurut informasi, makam tersebut akan segera tutup untuk pengunjung hari itu. 

Museum Mevlana (Dokpri)

Tempat wudhu masjid Mevlana (Dokpri)

Sesampainya dipintu masuk memang tertulis waktu kunjungan hari itu hanya sampai pukul 18.30, sementara jam menunjukkan pukul 18.15. Petugas menyuruhku masuk, sehingga setengah berlari aku menuju maosoleum itu.

Makam Mevlana Jalaluddin Rumi (Dokpri)

Maosoleum Jalaluddin Rumi merupakan makam seorang ulama sufi abad ke-13 dan murid-muridnya. Beliau adalah kebanggaan Persia, yang lahir di Afghanistan, kemudian pindah ke Iran-Persia dan akhirnya menetap di Konya. 

Beliau dikatakan sebagai sultannya "cinta" karena ajaran sufinya yang berfokus pada ajaran cinta terhadap Tuhan. Pencerahan jiwa yang dialami oleh Rumi tak terlepas dari peran Shamsuddin At Thabrizi yang disebut-sebut sebagai guru spiritualnya. Kitab Mastnawi merupakan karya fenomenal beliau selain tarian the Whirling Dervish. 

Setelah googling, ternyata pementasan Whirling Dervish di Konya dilakukan setiap Sabtu malam (yaaaaaa...). Tarian ini menggambarkan ekstase yang dialami seorang pecinta (hamba) terhadap penciptanya.

Maosoleum Mevlana (Dokpri)

Karena kunjungan ini sangat singkat, ku tak sempat melakukan solat didalam Masjid Mevlana ini, bahkan di Mesjid Selimiye pun ku tak sempat masuk. Di penghujung sore itu, kukirimkan sebait Al Fatihah untuk sang Mevlana. Nama beliau tetap dikenang dan harum hingga saat ini, setelah 8 abad semenjak kematiannya. 

Sungguh sebuah pemakaman yang artistik dan memanjakan mata yang bertahan melintasi zaman. Semoga suatu saat bisa kembali lagi ke kota Konya dan mengeksplore kekayaan alam, sejarah dan budayanya yang agung dan indah bagaikan pelangi dimusim semi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline