Tan Malaka dalam Madilog menyebutkan, logika mistika sebagai faktor utama ketidakmajuan bangsa Indonesia. Logika mistika merupakan cara berpikir instan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia menyebutkan, logika mistika sebagai implikasi daripada ajaran agama yang bersifat mistis. Melihat konteks di Indonesia, agama yang menjadi mayoritas adalah Islam. Sehingga secara kesimpulan Tan Malaka berpikir bahwa logika mistika menjadi buah dari ajaran agama Islam.
Logika mistika di zaman sekarang masih dapat ditemukan, terutama pada masyarakat yang cukup tertinggal dalam berpikir ilmiah. Logika mistika merupakan cara berpikir yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya dalam menganalisis sebab akibat. Terdapat anggapan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini merupakan pengaruh dari kerja rohroh atau hal-hal ghaib, bukan karena daya alamiah dalam hubungan kausalitas. Peristiwa-peristiwa alam dalam cara pandang logika mistika akan ditafsirkan menggunakan prinsip-prinsip supernatural (Tjaya, 2019). Hasilnya, pemikiran ini cenderung mengklaim segala kejadian dengan jawaban yang sama, yaitu karena hal mistis. Seperti fenomena alamiah gerhana matahari yang dikaitkan dengan kelahiran atau kematian seseorang, ramalan zodiak yang menentukan nasib dan takdir, larangan memakai baju hijau di Pantai Selatan Jawa karena dikaitkan dengan Ratu Pantai Selatan yang erat dengan mistis, banjir dan longsor sebagai kutukan dari dewa, serta hal-hal lainnya yang masih kuat tertanam di kalangan masyarakat.
Kenapa Logika Mistika dan Bagaoana awal mulanya?
Logika mistika awalnya adalah Tradisi serta Kebudayaan, tapi Kenapa bisa jadi Kepercayaan?
Karena masyarakat sulit membedakan mana budaya dan mana tradisi.
- Apa itu budaya?
suatu pola hidup menyeluruh yang abstrak, kompleks, dan luas. kemudian, budaya juga menyediakan kerangka untuk mengorganisasi aktivitas dan kegiatan individu, serta hasil dari kegiatan dan penciptaan batin, contohnya, kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.
- Apa itu tradisi?
Kebiasaan yang diwariskan dari nenek moyang, dan masih dijalankan sampai sekarang, anggapan bahwa cara yang ada adalah yang paling benar, norma, warisan sejarah tradisi juga memperlihatkan masyarakat berperilaku dalam kehidupan, maupun keagamaan.
Jika logika mistika ini masih dipertahankan maka sulit bagi negara untuk maju
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H