Masih ingat dengan Pneumonia? Sebuah project musik yang sedang digarap oleh satu kawan saya? Saya tidak menyangka di balik musik yang menurut saya absurd ternyata ada cerita yang menarik perhatian saya mengenai kesehatan organ tubuh. Begini ceritanya.
Pneumonia, sebagai proyek gorenoise, memiliki filosofi yang berakar pada eksplorasi sisi gelap dan tersembunyi dari kehidupan manusia, terutama yang berkaitan dengan ketidaknyamanan, kehancuran, dan absurditas tubuh manusia. Nama Pneumonia sendiri merujuk pada penyakit yang menyerang paru-paru sebuah simbol dari napas kehidupan yang terganggu, rusak, bahkan hancur. Ini menjadi metafora bagaimana kehidupan sering kali rapuh, penuh penderitaan, dan tidak terduga.
Secara musikal, Pneumonia mencoba menciptakan suara yang kacau, mentah, dan penuh distorsi, seolah-olah merepresentasikan suara tubuh yang sedang berperang melawan kehancurannya sendiri. Gorenoise, dengan sifatnya yang tidak teratur dan agresif, menjadi medium yang sempurna untuk menyampaikan perasaan tertekan, marah, dan kacau yang sering tersembunyi dalam diri manusia. Dalam proyek ini, setiap elemen suara baik itu dentuman drum, efek noise, atau vokal yang terdistorsi menjadi ekspresi ketidakberaturan yang mewakili bagaimana organ dalam tubuh kita bisa berfungsi atau gagal secara tiba-tiba.
Pneumonia juga memiliki filosofi tentang ketidak sempurnaan. Tidak seperti musik mainstream yang sering mengejar harmoni dan kesempurnaan teknis, Pneumonia justru merayakan kekacauan dan kesalahan. Dalam setiap noise yang dihasilkan, terdapat sebuah cerita tentang ketidakseimbangan dan kehancuran, yang pada akhirnya adalah realitas kehidupan itu sendiri.
Lebih dalam lagi, Pneumonia bisa dipandang sebagai bentuk kritik terhadap bagaimana manusia sering mengabaikan tubuhnya sendiri hanya menyadari keberadaannya saat sakit atau terluka. Melalui musik ini, Pneumonia ingin menciptakan pengalaman mendalam yang membawa pendengar untuk merenungi tubuh mereka, menyadari kerentanannya, dan mungkin, menghadapi ketakutan mereka terhadap kehancuran dan kematian.
Pada akhirnya, Pneumonia bukan hanya tentang suara. Ini adalah refleksi tentang penderitaan, absurditas tubuh manusia, dan perayaan akan kekacauan yang menjadi inti kehidupan. Sebuah pengingat bahwa di balik kehidupan yang terlihat utuh, selalu ada elemen kerusakan yang tidak bisa dihindari.
kalian bisa menikmati Pneumonia pada link yang tertera di bawah ini ;
https://pneumonianoise.bandcamp.com/music
https://on.soundcloud.com/7mCWFp2Mphe3kW7Q8
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H