Sebagian besar masyarakat Indonesisa tidak terlalu mempersoalkan lahirnya bahasa Indonesia. Sebab, mungkin masyarakat Indonesia lebih tertarik dengan pembahasan lahirnya Indonesia sebagai sebuah bangsa. Padahal sebelum menjadi bangsa yang merdeka secara de facto dan de jure bahasa Indonesia telah terlebih dahulu lahir. Pada saat mempersiapkan kongres pemuda pada tahun 1926 panitia telah mempunyai kesepakatan tentung rumusan sumpah pemuda. Salah satu yang masih menjadi perdebatan adalah tentang penyebutan bahasa persatuan bangsa Indonesia apakah disebut bahas Melayu atau bahasa Indonesia.
Pada kongres pemuda I Muh. Yamin mengusulkan bahasa persatuan Indonesia adalah bahasa Melayu karena pada saat itu yang ada bahasa Melayu, sedangkan bahasa Indonesia tidak ada. Tetapi usul dari Muh. Yamin itu langsung ditolak oleh Tabrani yang menyampaikan usulan bahwa bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia bukan bahasa Melayu. Meskipun belum ada harus dilahirkan melalui Kongres Pemuda Indonesia ini. Usul dari Tabrani ini kemudian disetujui bersama pada tanggal 2 Mei 1926, Muh. Yamin dengan berat hati menerima ini.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa negara. Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa nasional.Sejak itu, bahasa Indonesia terus berkembang dan mengalami standardisasi melalui Pusat Bahasa dan penyebaran melalui pendidikan nasional, media massa, dan budaya populer. Saat ini, bahasa Indonesia adalah alat komunikasi utama, identitas nasional, dan wadah untuk mengekspresikan budaya Indonesia yang kaya.
Pernahkah kita bertanya mengapa bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional? Seperti yang kita tahu bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu. Sudah sejak lama bahasa melayu telah menjadi bahasa yang digunakan untuk mempersatukan orang-orang yang memiliki latar budaya yang berbeda atau biasa disebut lingua franca artinya merupakan bahasa yang dominan yang digunakan.
Wallohualam
