Debut Marcus Fernaldi Gideon/Muhammad Rayhan Nur Fadillah ternyata tidak terlalu indah. Bermain pertama kali di India Super 300 oleh pemain Prancis, Lucas Corvee/Ronan Labar [5] dengan skor 17-21 14-21 dalam 34 menit.
Pertandingan sebenarnya berlangsung alot di awal gim. Marcus Fernaldi Gideon/Muhammad Rayhan Nur Fadillah bisa mengimbangi 10-11. Namun semakin tercecer 15-18.
Bukan membaik, Gideon/Rayhan bahkan tertinggal jauh 6-12 di gim kedua. Bola yang lemah di sisi Rayhan dimanfaatkan betul oleh pemain Prancis peringkat 36 dunia itu.
Fans China di sosial media berbahasa Mandarin juga menyoroti hal tersebut. Muhammad Rayhan Nur Fadillah dianggap sebagai mitra yang lemah dalam menutupi kekurangan Gideon yang baru saja kembali ke lapangan bulutangkis seusai operasi.
(Foto X.com/@INABadminton)
"Menengok ke belakang bukan lagi masa lalu, dan kita tidak lagi muda jika bertemu kembali, " sindir netizen Weibo menyoal umur Gideon yang terbilang senior.
"Gideon membubarkan tim? ?" ujar seorang dari Guangdong terheran-heran yang kemungkinan baru saja mengetahui pasangan Minions yang telah membubarkan diri.
"Rasanya beruntung bisa menyelesaikan turnamen di India. "
"Mitra baru Gideon terlalu lemah, bukan?" komentar fans China lain di Guangdong. Ini memang benar, bola Rayhan terbilang merugikan kombinasi ini. Rayhan kerap mengangkat bola dan membuat lawan begitu enak menghajar pasangan terbaru ini.
Fans China tampaknya tidak dapat menikmati kejutan dari kombinasi terbaru Marcus/Rayhan. Di dalam negeri, fans bulutangkis Indonesia merasa duet ini tidak akan berhasil malah ada yang meminta agar Marcus kembali dipasangkan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo.
"Kirain bakal lebih bagus dari keramat eh ternyata lebih buruk. Keramat (Kevin/Rahmat) mending bisa ngalahin MD Malay. "