Lihat ke Halaman Asli

TAUFIK HIDAYAT

Love, Bless and Dreams Comes True ❣️

Fajar/Rian Terus Menurun, Ada Apa?

Diperbarui: 17 Juni 2023   10:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fajar/Rian (Foto PBSI) 

Pemain bulutangkis nomor ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto terus menunjukkan tren negatif seusai menjadi juara turnamen All England Open 2023.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi juara All England tahun ini setelah mengalahkan pasangan senior, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di partai final dengan skor 21-17 21-14 dalam waktu 34 menit. 

Dua pekan kemudian, mereka kandas di babak perempatfinal Madrid Spain Masters Super 300 oleh pemain cadangan dari babak kualifikasi, Fang Chih Lee/Fang Jen Lee 21-15 20-22 19-21 dalam waktu 63 menit. 

Fajar/Rian menurun (Foto PBSI) 

Sebulan kemudian, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga anjlok dengan kekalahan mereka di babak perempatfinal Kejuaraan Asia yang digelar di Dubai, Ini Emirat Arab. Sebagai unggulan 1 mereka terdepak oleh ganda Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (8) 20-22 15-21 hanya dalam 37 menit. 

Beberapa saat berselang, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto malah lebih longsor. Mereka kini kalah dua kali beruntun di babak 32 besar. Pertama, kalah di Malaysia Masters 2023 dari Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae 16-21 19-21 dalam 40 menit. Kedua, kalah dari pasangan Inggris, Ben Lane/Sean Vendy 16-21 18-21 dalam waktu 42 menit. 

Setelah All England terus anjlok dan tidak lagi ngotot (Foto PBSI) 

Tidak berhenti sampai disana, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga kemudian malah di hadapan publik sendiri ketika berlangsung Indonesia Open. Mereka kembali tersingkir di babak perempatfinal oleh Satwiksairaj/Chirag dengan skor menyedihkan 13-21 13-21 dalam waktu 41 menit. 

Fajar mengaku selalu ingin jadi juara di setiap turnamen. Namun setiap turnamen ada kendala tersendiri. Dengan hasil jelek ini, Fajar mengaku sebagai alarm menjelang Olimpiade 2024. Pria itu mengaku ke depan target akan semakin sulit. 

"Mungkin kami pribadi pun ingin selalu bisa juara di setiap turnamen, cuma tiap pemain punya kendalanya masing-masing. Kita akan banyak evaluasi karena ke depan target lebih sulit, ini mulai perhitungan Olimpiade. Semua ingin ke sana," kata pemain asal SGS PLN Bandung ini dikutip dari Detiksport (17/6/2023). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline