Belakangan menjadi viral di jagad maya mengatakan minum oralit setiap sahur dapat membantu kita tidak menderita kehausan dan lemas selama berpuasa.
Faktanya, oralit bukanlah menu ideal untuk dikonsumsi saat sahur. Apalagi mengantikannya sebagai menu utama. Ini tidak tepat untuk diterapkan.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi, mengutip Kompas.com tidak menyarankan masyarakat luas untuk mengonsumsi oralit saat sahur.
Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan (HR. Bukhari)
Jadi sangat tidak tepat jika masyarakat berbondong-bondong membeli oralit atau panic buying dengan menyuplai oralit selama berpuasa di bulan Ramadan ini.
Oralit adalah obat untuk sakit
Oralit sejatinya adalah pengganti cairan dehidrasi saat terjadi diare karena mengandung elektrolit dan gula. Oralit termasuk kategori obat atau disebut larutan rehidrasi oral.
Oralit lebih lanjut mengandung natrium klorida, kalium klorida, trisodium sitrat dihidrat dan glukosa anhidrat. Penggunaan oralit berlebih akan memaksa ginjal bekerja lebih keras sehingga membuat sakit ginjal, perut kembung, sakit perut, pusing, mata bengkak, kaki bengkak, hipertensi hingga otot kejang dan lemas parah.
Jadi masyarakat jangan mudah terperdaya dengan informasi ini jika tidak memiliki fakta bandingannya. Alih-alih meyakini oralit dapat menjaga dehidrasi saat puasa, yang terjadi malah kebalikannya jika komposisi sahur yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral tidak terpenuhi.
Menu Sahur Sehat