IKN apakah itu nyata?
Dalam hatiku, setiap ada berita tentang IKN rasanya seakan bangga jika itu bisa terwujud. Apakah ini semua akan bisa disulap menjadi ibukota baru republik ini?
Semoga bisa terwujud. Sudah saatnya Indonesia melakukan manuver yang visioner. Sudah saatnya ibukota menjadi lebih baik dan ditata sedemikian rupa agar bisa menampung kemajuan Indonesia di masa mendatang.
"Di lokasi ini nantinya akan berdiri Istana Kepresidenan, hasil karya anak bangsa Indonesia sendiri, dari desain hingga pembangunannya," tulis Jokowi di lamanya (23/23/2023).
Presiden optimis kawasan itu bisa dipakai pada upacara HUT RI tahun depan. Alamak, bisakah. Seakan membuat seribu candi Si Roro Jongrang rasanya. Di tengah kesulitan dan rintangan semua bisa yap siap dalam sekejap.
Bukan main ambisi Presiden itu. Dana pembangunan IKN dikatakan Presiden mencapai Rp 460 Trilliun. Presiden membandingkan biaya itu dengan penanganan Covid sebesar Rp 1.700 Triliun (CNN Indonesia), jadi tak perlu grogi - katanya saat itu (2/12/2022).
Jika rakyat kecil ditanya untuk apa dibangun IKN. Mereka boleh jadi akan kebingungan menjawab apa. Intinya, ibukota dari Jakarta dipindahkan. Siap. Selesai. Terdengar keren. Namun, secara langsung mereka tidak merasakan perubahan signifikan dari apa yang mereka jalani dalam hidup sehari-hari. Its my point of view.
Rakyat ya tetap harus cari nafkah sendiri. Berjibaku dengan pemilik modal besar (kapitalis) di negara ini. Jika beruntung mereka akan mendapatkan bansos (yang lazimnya) suka disunat atau diamputasi paksa baik langsung maupun tidak langsung.
Aduhai, nasib netizen budiman. Merka boleh jadi hanya melihat Kemegahan IKN dari TV dan gambar-gambar atau video di internet. Selebihnya, hanya kapitalis juga yang akan menyedot keuntungan daripada pembangunan IKN itu.
Dikutip dari laman Kominfo, setidaknya ada 3 tujuan utama IKN:
Simbol identitas nasional
Kota berkelanjutan di dunia
Penggerak ekonomi Indonesia di masa depan
Semoga rakyat mengerti akan simbol itu dan merasakan efek yang baik terhadap ekonomi mereka sehari-hari. Jika tidak bergerak juga, cukup lapangkan dada.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H