Sajak Kampas Biru
Melihat aku berdiri tegap
setiap hari merekam suara senyap
menyelinap di balik tubuh kalian
dengan paksaan terus berjalan.
Tentu aku sedikit mengerti isi hati
dan kepala yang kalian paksa
memahami materi demi materi,
tak peduli apakah berguna nanti.
Lagi-lagi harus aku sampaikan
aku sekadar ruang dan bangunan