Lihat ke Halaman Asli

Taufik Gailea

Mahasiswa

Milenial Genting Narkoba, KKN 11 UMM 2019 & GMDM Beri Penyuluhan

Diperbarui: 14 Agustus 2019   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koordinator Desa KKN 11 UMM memberi sambutan kepada anak anak

Malang -- Menyadari pentingnya edukasi terkait bahaya narkoba, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 11 menggandeng Garda Mencegah Dan Mengobati (GMDM) Kota Malang untuk mengadakan penyuluhan "Kampanye Bahaya Narkoba". Penyuluhan tersebut diadakan di SMP PGRI Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Penyuluhan yang dilaksanakan pada Senin (5/8) tersebut bertujuan untuk mengedukasi generasi milennial bahwa narkoba adalah hal yang harus dihindari demi masa depan yang cemerlang. Selain bahaya narkoba, penyuluhan tersebut juga berisi bahaya seks bebas, minuman keras, dan premanisme.

"Narkoba itu menyerang secara perlahan tapi dahsyat akibatnya, salah satunya dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak. Oleh sebab itu, sangat penting untuk melakukan penyuluhan bahaya narkoba kepada generasi muda Indonesia, karena mereka merupakan generasi penerus bangsa" kata Nuzulul Laili (22) selaku ketua pelaksana.

Siswa SMP PGRI Poncokusumo Kabupaten Malang

"Diharapkan penyuluhan ini mampu memberikan wawasan yang cukup dan dapat bermanfaat bagi remaja, khususnya remaja di Poncokusumo, agar mampu menghindari narkoba dan zat adiktif lainnya" ujar Dwi Yandi Raharjo selaku Koordinator Desa KKN Kelompok 11.

Penyuluhan tersebut dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh GMDM. Para siswa dan dewan guru juga nampak antusias mengikuti acara tersebut dari awal hingga akhir.

Drs. Moh. Jufri, S.T, M.T selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) juga sangat mendukung kegiatan tersebut. Menurutnya, penyuluhan tentang bahaya narkoba merupakan hal yang sangat penting dan mendesak. "Persoalan narkoba bukan hal yang remeh lagi, namun sudah memasuki kondisi 'hidup' dan 'mati', perlu penanganan yang serius" tambahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline