Peranan investasi langsung dari luar negari atau yang dikenal sebagai FDI (Foreign Direct Investment) sangatlah berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Semakin besar peranan dari investasi asing maka semakin besar pula untuk menumbuhkan tingkat perekonomian suatu Negara. Oleh karena itu banyak beberapa negara mempromosikan negaranya supaya banyak investor-investor berinvestasi dalam negaranya.
FDI sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi karena memberi kontribusi pada ukuran-ukuran ekonomi nasional seperti Produk Domestik Bruto (PDB). FDI mendorong pembangunan karena bagi negara tuan rumah menerima investasimemperoleh sumber tumbuhnya teknologi dan kemajuan manajemen yang baru. Lebih lanjut, FDI juga membuka pasar dan jalur pemasaran dan bisa memberikan sumbangan berarti bagi penguatan struktur industri, peningkatan nilai tambah, alih teknologi, dan peningkatan ekspor.
Investasi asing sangat memungkinkan untuk meningkatkan jumlah PDB di Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia adalah Negara yang kaya akan sumber daya alam dan sumer daya manusianya. Akan tetapi, kekayaan tersebut tidak diikuti oleh sumber modal dan sehingga sulit untuk menjalankan usaha atau bisnisnya. Dengan adanya investasi asing ini memudahkan mereka untuk menjalankan bisnisnya sehingga akan mengakibatkan pendapatan yang meningkat.
Dengan peningkatan jumlah PDB yang pesat, cukup memungkinkan jika hal itu akan mengakibatkan peningkatan pula pada sector ekspor Indonesia. Karena, produk tersebut cukup melimpah di kawasan domestik sehingga dialihkan untuk di ekspor keluar negeri. Selain itu, investasi asing juga akan membuat nilai tambah dan kualitas meningkat dari produk tersebut sehingga membuat produk tersebut tidak hanya bersaing di dalam negeri tapi juga bisa bersaing dengan produk luar negeri.
Dengan apa yang sedang terjadi pada rupiah sekarang membuat peluang dari komoditas ekspor Indonesia untuk menggenjotkan produknya keluar negeri karena rupiah yang saat ini terus melemah sampai melampaui di atas Rp. 13.000 per dolar AS. Dengan kondisi rupiah yang seperti ini membuat produk Indonesia mudah dijangkau oleh Negara pengimpor produk Indonesia. Dengan hal akan mengakibatkan ekspor Indonesia laris dipasar Internasional yang nantinya akan berpengaruh terhadap neraca perdangan Indonesia dan pendapatan nasional. Neraca perdagangan Indonesia akan mengalami surplus serta pendapatan nasional akan meningkat.
Investasi asing juga dapat mengurangi angka pengangguran dalam suatu Negara. Tingkat Pengangguran bisa menurun karena tentunya jika dalam suatu Negara jumlah investor asingnya melimpah maka akan membuat lapangan pekerjaan yang cukup besar untuk masyarakat domestik. Hal ini sesungguhnya sangat menguntungkan bagi Indonesia karena Indonesia kaya akan sumber daya alam yang bisa dijadikan untuk keperluan bisnis. Oleh karena itu, Indonesia harus pintar-pintar memanfaatkan peluang yang ada karena angka penganggurannya masih terbilang tinggi.
Untuk itu, pemerintah harus pintar-pintar membaca situasi untuk mengundang ataupun mempromosikan Negara ini agar bisa dibilang kalau Negara ini mempunyai peluang ataupun kesempatan yang besar untuk meraup keuntungan jika berinvestasi di Indonesia dalam jangka pendek ataupundalam jangka panjang. Langkah yang paling penting adalah meningkatkan fasilitas ataupun sarana dan prasarana atau infrastruktur untuk mengundang dan menarik perhatian investor asing supaya mau berinvestasi di Indonesia.
Dimana seperti yang kita ketahui kalau di Indonesia infrastrukturnya masih kalau bersaing dengan Negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura bahkan Brunei Darussalam. Sehingga banyak investor asing lebih tertarik untuk berinvestasi dinegara itu daripada berinvestasi di Indonesia. Untuk mampun bersaing maka peningkatan infrastruktur merupakan langkah yang jitu untuk memikat investor asing. Salah satunya adalah memperbaiki infrastruktur seperti jalan tol, jembatan, ataupun fasilitas-fasilitas lain yang bisa mengundang para investor tersebut mau untuk berinvestasi di Indonesia.
Kebijakan yang juga bisa diambil untuk menumbuhkan angka investasi yaitu dengan menurunkan tingkat suku bunga. Karena dengan tingkat suku bunga yang rendah membuat investor lebih memperoleh model dari perbankan untuk menjalankan bisnisnya. Sebaliknya, tingkat suku bunga yang tinggi membuat membuat investor enggan untuk mengambil kredit karena takut jika keuntungan yang didapatkan untuk berinvestasi habis dibayar untuk keperluan membayar angsuran karena tingkat bunga yang tinggi. Untuk itu pemerintah harus memaksimalkan peran modal asing untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H