Lihat ke Halaman Asli

Maafkan Aku Mencintaimu

Diperbarui: 9 Juli 2024   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hidupku membosankan dengan perasaan yang selama ini Aku pendam dalam-dalam meskipun banyak resiko yang menghayat hati selama, Aku masih memikirkan mu bahwa tak bisa lagi aku mengerti untuk di cintai oleh seseorang yang ingin Aku sayang, tetapi bagaimana cara nya agar aku bisa mencintaimu , menatap mata mu saja ketenangan batin ku terganggu, melirik wajah mu saja Aku tersipu bagaikan debu yang tak pantas untuk menempel di salah satu pori mu yang indah dan menawan siapapun pria yang dapat melihat mu secara sistematis, biarkan.. biarkan aku yang tersiksa oleh setiap pertanyaan-pertanyaan yang semakin hari semakin menyiksa , Ketika tak ada yang bisa melindungi diri ku sendiri, kenapa Aku harus mencintaimu? 

Maafkan saat ini kebahagiaan yang Aku tak bisa pahami sesungguh nya adalah penderitaan, Bagaiamana mungkin cinta yang baru datang tiba-tiba langsung mengundang mu menuju ke plaminan yang salah satu nya adalah cita-citaku bahkan menjadi menua bersamamu adalah jabatan keselamatan perasaan yang tak terbilang, Aku tak mungkin mengatakan itu semua hanya seandainya tapi Aku ingin melakukan nya tetapi takkan bisa karena ini hanya untuk berdua yang sama-sama merestui nya bukan hanya sekedar ikatan cinta, ikatan agama, tetapi ini adalah kesaksian untuk menjadi seorang ayah dan ibu, menjadi kakek dan nenek , Namun kekhawatiran yang menjadi kenyataan bahwa rencana itu bisa kah mewujudkannya kini biar waktu yang menjawab itu semua.

terlepas dari prolog

saat ini Aku yang sekarang sedang berusaha menjadi manusia yang mencoba banyak hal, membuka banyak cakrawala,mencari jati diri, membuka jendela batas-batas keinginan di masa muda, Aku sudah banyak kehilangan harapan untuk mendapatkan seorang wanita yang ku dambakan sehingga peluang itu seperti sampah, seperti tak tau arah yang mau kemana pergi nya sebongkah kayu di lautan yang bermuara di tepian pantai untuk istirahat melanjutkan kembali nahkoda bahtera kapal yang mencari pelabuhan untuk mendapatkan harta karun, Inilah kisah perasaan yang tak kunjung hingga maafkan Aku mencintaimu akan menjadi sebuah cerita yang bisa di jadikan motivasi , untuk berusaha lebih sabar dan tabah terkadang memang tak bisa ada yang tau bagaimana isu ini terjadi tetapi ketika rasa tak bisa di bohongi begitu saja Aku rasa nya seperti bimbang.

Semua yang sudah terjadi kini membekas , Aku merasakan nya pelan-pelan seiring waktu seperti kuman yang seharusnya ku singkirkan karena banyak luka Aku tak bisa menutupnya satu-satu, Kehancuran batin yang terjadi saat ini adalah perbuatanku sendiri bukan salah mu karena Aku mencintaimu bukan untuk hati tetapi karena ambisi untuk memenangkan pertaruhan dengan keadaan , sejujurnya Maaf ini adalah untuk kebaikan ku dan kebaikan mu karena belum bisa memperjuangkan mu dengan mati-matian atau sangat janggal karena sudah takut gagal di tengah jalan, karena posisi yang saat ini Aku berada adalah perjuangan untuk bisa membahagian kebermanfaatan aku hidup saat ini Jika tidak mungkin perasaan juga sudah berakhir tetapi sudah ku nisbatkan secara perlahan makna-makna ini semua jadi nya 

Aku hanya perlu menunggu waktu dan keadaan ekonomi ku yang membaik untuk itikad yang baik juga, Tetapi masalah saat ini adalah kesendirian ku yang menusuk dalam-dalam untuk tak bisa berhenti pancaran kalbuku tentang mu yang menjadi kegilaan ku sendiri, Ini bahaya sudah saat nya aku berhenti untuk memaafkan aku mencintai mu itu yang berkesinambungan dalam kesehatan mentalku, Bahwa sesungguhnya lelaki untuk bisa mendapatkan wanita yang ingin di cintai nya itu adalah membutuhkan kelapangan hati yang luas, itu bahwa menandakan persiapan untuk kesaksian sebagai bukti yang nyata di hadapan Tuhan, Karena nya ini adalah seperti permainan jika ingin menang maka Aku tak boleh kalah , jika ingin bisa membahagian kesempurnaan hidup ini aku juga perlu untuk bisa beratahan dalam ketidaknyamanan , kesukaran, bahkan kekecewaan terhadap hubungan yang menjadi angan-angan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline