Oleh : Taufik Akbar Karim (34102000023)
Pembelajaran sastra sangat dominan dalam buku paket Bahasa Indonesia di kelas XI semester 1. Terdapat 2 pokok bahasan dalam buku paket tersebut yaitu cerpen dan pantun. Dalam buku paket tersebut siswa dituntut untuk dapat membaca dan memahami aturan bahasa, membedah materi yang disajikan dan menafsirkan makna.
Pembelajaran tersebut dapat dikatakan menarik apabila guru mengetahui bagaimana cara memlih materi dan mengelola proses pembelajaran dengan sangat efektf, tentu saja materi yang berhubungan dengan cerpen tidak dapat dikatakan menarik dan tidak mudah juga dipahami oleh siswa, oleh karena itu tugas guru untuk dapat menciptakan proses pembelajaran dengan sangat menarik. Penggunaan strategi dan metode yang cocok perlu digunakan guna merangsang siswa untuk memahami materi sastra. Untuk karena itu kita perlu mengetahui bagaimana strategi yang cocok untuk digunakan.
Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak dapat dipungkiri masih cukup banyak mengalami kendala terkhususnya dalam materi sastra. Kendala yang banyak terjadi yaitu kurangnya minat dari peserta didik itu sendiri, karena mereka menganggap sastra merupakan hal yang membosankan dan siswa menjadi kurang termotivasi untuk mempelajari materi sastra dan kendala berikutnya yaitu kurangnya referensi yang cukup untuk materi sastra. Dalam implementasinya sastra memiliki nilai positif tersendiri yaitu menciptakan dan menumbuhkan rasa, cipta, dan karsa.
Dalam strategi pembelajaran sastra ada beberapa jenis statergi yang dapat digunakan. Salah satunya strategi pembelajaran pengembangan berpikir (SPPB). Strategi tersebut merupakan strategi yang model pembelajaranya bertumpu pada pengembangan kemmpuan berfikir siswa itu sendiri dengan melalui pengalaman siswa yang digunakan sebagai sumber dalam memeacahkan masalah yang diajukan, tujuan utama dari strategi pembelajaran pengembangan berpikir yaitu siswa diharapkan bisa mengembangkan ide dan gagasan melalui kemampuan berbahasa verbal.
Strategi yang berpusat pada siswa cenderung lebih mudah merangsang siswa yang awalnya memiliki minat terhadap sastra rendah menjadi tinggi. Strategi yang diterapkan juga harus mampu menghibur dan menyenangkan siswa, seperti siswa bebas memilih metode dalam apresiasi sastra cerpen.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI