[caption caption="Ilustrasi gambar : www.micecartoon.co.id"][/caption]Waktu masih sama-sama lajang sih, lumayan juga saya lihat beberapa foto selfie dia di akun sosmednya. Namun, setelah menikah, saya sepertinya sangat bersyukur karena istri tidak suka selfie. Dia sekarang lebih suka foto bareng dengan keluarga, terutama saya dan anak, dan itupun hampir tidak pernah diunggah di sosial media. Dia pikir, kebahagiaan yang dianugrahkan untuk keluarga lebih baik disimpan dan direkam saja untuk keluarga sendiri, supaya bisa dinikmati secara spesial.
Saya sering sekali melihat beberapa istri teman-teman saya memajang foto-foto keseharian mereka. Ada yang setelah dandan, ada yang sedang di tempat liburan, ada yang ketika mau pergi ke undangan, dan ada pula yang sebelum makan difoto dulu makanannya. Niatnya memang mungkin baik, "membagi" kebahagiaan yang dimiliki.
Tapi apa iya jalannya seperti itu? Benarkah dengan memfoto makanan enak yang kita santap, lalu membaginya di sosial media dan dilihat banyak orang, akan membawa kebahagiaan kepada orang yang melihat? Bagaimana ketika yang melihat sedang tidak punya uang dan kelaparan? Duhh!
Kebiasaan memotret makanan enak yang dihidangkan kadang bukan membawa kebahagiaan untuk orang lain, banyak juga yang justru menghadirkan kecemburuan sosial. Kalau ingin membawa kebahagiaan, sekalian saja pada fotonya ditulis undangan: "jika ingin, silahkan datang ke rumah, gratis". Nah, kalau seperti itu memang sudah bersungguh-sungguh memberi kebahagiaan kepada orang yang akan melihatnya.
Mungkin sudah didoktrin kali ya. Dari dulu kita sering mendengar/membaca kata ISHOMA. Karena kepanjangan ISHOMA adalah Istirahat, Sholat, Online, dan Makan, akhirnya orang berbondong-bondong untuk online terlebih dulu sebelum makan. Saya hanya ingin pesan saja, coba dipikirkan ulang ketika ingin mengunggah sesuatu. Dipertimbangkan manfaat dan sebabnya kelak. Jika memang tidak memberikan manfaat, mungkin lebih baik disimpan saja, daripada dibagikan.
Cheers.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H