Lihat ke Halaman Asli

Taufik Hidayat

Seorang penulis dan penikmat tulisan

Sumbangsih Peradaban Islam pada Bidang Biologi

Diperbarui: 11 Oktober 2022   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Titik tolak adanya peradaban adalah Peradaban Yunani atau Helenistik. Peradaban helenistik ini mewariskan karya yang luar biasa. Karya-karya pemikiran tersebut tertuang dalam manuskrip-manuskrip dan kertas-kertas papirus yang dihasilkan oleh peradaban Yunani Kuno dan lembaga pendidikan di Alexandria.

Warisan peradaban ini merupakan warisan tersebasr yang dikenal oleh bangsa Arab dan lebih dapat diterima oleh pemikiran Arab, terutama pada wal terbentuknya peradaban Islam sehingga bangsa Arab dan Muslim mulai mempelajarinya lebih dari warisan peradaban bangsa lainnya.

Mereka lalu membuat pusat terjemahan pada masa pemerintahan Pangeran Khalid bin Yazid pada masa Dinasti Umawiyyah. Penerjemahan ini dimulai oleh Khalid bin Yazid Al-Umawi . Dia mengambil dan menukil dari ilmu-ilmu Yunani ke Bahasa Arab. Kemudian mengambil manfaat dari ilmu-ilmu ini dan mengembangkannya. Khususnya, di bidang obat-obatan, kedokteran, dan senyawa kimia.

Ketika dunia kedokteran muslim dan Arab mengetahui tatacara kedokteran Helenistik, maka para Ilmuwan Islam menetapkan Sekolah Iskandaiyah dan Jundaisabur sebagai tujuan mereka untuk menerjemahkan buku kedokteran kedalam Bahasa Arab. Salah seorang dokter Yahudi, Masarjuwiyah menjadi seorang penerjemah hebat ensiklopedia kedokteran yang disebaut dengan Al-Kunnasy.

Selanjutnya, pergerakan penerjemahan mengalami kemajuan dan mencapai puncak kejayaan pada pemerintahan Harun Ar-Rasyid yang mendirikan Baitul Hikmah. Ia begitu antusias untuk mengembangkannya dan menambah buku-buku yang dibukil dari Asia Kecil dan Konstantinopel.  Pada masa khalifah  Al-Makmun dari Dinasti Abbasiyah menambah cemerlangnya Baitul Hikmah. Ia memberikan upah kepada penerjemah dan mengirim utusan ke Konstantinopel untuk menghadirkan karangan dari Yunani dalam berbagai macam ilmu. Salah satu penerjemah yang terkenal pada masa itu adalah Ibnu Nadim  yang menerjemahkan Manuskrip Al-Fahrasat. Penerjemahan warisan Helenistik ini difokuskan pada ilmu kedokteran, biologi, dan filsafat.

Setelah menerjemahkan banyak manuskrip dan mempelajarinya, para ilmuwan kemudian mengkritik apa yang mereka terjemahkan dan mulai memadukan antara berbagai macam peradaban, salah satunya adalah peradaban India. Setelah itu mereka mulai mencari rumusan ilmu pengetahuan sendiri.

Jadi, kesimpulanya peradaban islam dalam sains mulai berkembang di masa dinasti Umaiyyah dan mencapai kejayaan dimasa dinasti Abbasiyah.  Dimulai dari Andalusia, kepulauan Iberia, Toledo, Granada, Sisilia, sampai ke Damaskus.

Pada awalnya penulis akan memaparkan sumbangsih peradaban Islam dalam bidang sains, sosial, dan humaniora. Namun, penulis termotivasi untuk menulis sumbangsih peradaban Islam khusus pada bidang biologi. Alasan dibalik semua itu adalah sudah banyak penulis yang mengupas dibidang sosial, humaniora, matematika, fisika, farmasi, kimia, dan kedokteran baik itu buku, jurnal, maupun makalah. Banyak sekali buku yang mengupas seputar itu. Akan tetapi untuk bidang biologi jarang sekali terekspos. Alasan lain adalah karena penulis memiliki latar belakang pendidikan biologi.

Geliat pencarian pengetahuan di awal keemasan islam sungguh sangat mengagumkan. Kekayaan flora dan fauna yang tersebar di wilayah kekuasaan dinasti Umayyah dan Abbasiyah tak luput dari para pemikir dan ilmuwan Islam. Studi tentang keragaman hayati yang dilakukan pada era itu telah memberi sumbangan bagi pengembangan studi ilmu hayat atau biologi.

Kontribusi terpenting yang didedikasikan para ilmuwan Muslim di era kejayaan bagi pengembangan ilmu hayat adalah zoologi dan botani. Begitu banyak teori dan temuan yang dihasilkan ilmuwan Muslim di kedua bidang kajian biologi itu.

Sayangnya, sumbangan peradaban Muslim itu tak pernah diungkapkan dalam pelajaran biologi yang diajarkan di sekolah-sekolah di Indonesia. Untuk lebih lengkapnya penulis akan memaparkan sumbangsih ilmuwan Islam dalam bidang biologi adalah sebagai berikut

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline