Lihat ke Halaman Asli

Taufik

Penulis

Dampak Trauma Masa Lalu,Terhadap Kesehatan Mental Di Masa Depan

Diperbarui: 19 Desember 2024   14:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ilustrasi. Sumber gambar merdeka.com

Created By Muh Naufal Farid, Musrifat Laode Raeha, Miftahul Jannah Yusuf, Irvan Usman


Trauma masa lalu memiliki dampak yang mendalam terhadap kesehatan mental individu di masa depan. Pengalaman traumatis, baik yang dialami di masa kanak-kanak maupun dewasa, sering kali meninggalkan jejak yang sulit dihapus, mempengaruhi cara seseorang memandang dirinya sendiri, orang lain, dan dunia sekitar mereka. Menurut Judith Herman, seorang ahli trauma, “Trauma adalah pengalaman yang mengubah cara seseorang memahami dirinya dan dunianya, meninggalkan bekas luka yang tidak terlihat tetapi terasa di seluruh aspek kehidupan” (Herman, 1992). Hal ini menunjukkan bahwa trauma bukan hanya peristiwa tunggal, tetapi sebuah pengalaman yang membentuk cara berpikir, merasakan, dan bertindak seseorang di masa depan.

Dampak trauma yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental jangka panjang, seperti kecemasan, depresi, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD). Bessel van der Kolk, seorang ahli trauma terkenal, menambahkan bahwa, "Trauma tidak hanya mengubah cara seseorang merasa, tetapi juga mempengaruhi struktur dan fungsi otak, yang berkontribusi pada kesulitan dalam mengatasi perasaan dan pengalaman masa lalu" van der Kolk, (2014). Dengan kata lain, trauma dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik, mempengaruhi kemampuan individu untuk membangun hubungan yang sehat, serta berfungsi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

1.Gangguan Kecemasan dan Depresi

Trauma yang dialami pada masa lalu, baik berupa kekerasan fisik, emosional, atau seksual, dapat menyebabkan individu tersebut lebih rentan terhadap gangguan kecemasan dan depresi. Penelitian menunjukkan bahwa pengalaman trauma dapat mengubah cara otak memproses informasi emosional, yang mengarah pada perasaan cemas dan tertekan. menurut Bremner, J.D.,( 2006,) “Trauma dapat mempengaruhi sirkuit otak yang terkait dengan pengaturan emosi, membuat individu lebih terhadap stress dan kesulitan dalam mengatasi perasaan stress.”

Isolasi Sosial dan Penurunan Interaksi Tatap Muka

PTSD adalah gangguan mental yang sering terjadi setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis. Gejala PTSD meliputi kilas balik, mimpi buruk, kecemasan berlebihan, dan perasaan terisolasi. Pengalaman tressn di masa lalu dapat memicu gangguan ini bertahun-tahun kemudian, mengganggu kualitas hidup dan kemampuan untuk berfungsi secara normal. Van der Kolk, B.,( 2014,). Berpendapat bahwa Trauma masa lalu sering kali memicu reaksi emosional yang berlebihan, dan perubahan dalam stress saraf pusat dapat menyebabkan gangguan stress pascatrauma, yang berdampak pada kehidupan sehari-hari seseorang.” 

3. Masalah Relasional dan Perilaku

Individu yang mengalami trauma di masa kecil atau dalam hubungan yang buruk sering kali mengembangkan pola hubungan yang tidak sehat di masa depan. Mereka mungkin kesulitan membangun hubungan yang sehat, sering merasa terancam atau sulit mempercayai orang lain, dan mungkin menunjukkan perilaku adiktif atau autodestruktif sebagai mekanisme untuk mengatasi rasa sakit emosional mereka. Menurut Herman J.L. (1997) “Trauma masa lalu dapat mengganggu kemampuan individu untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang sehat, dan bahkan dapat menyebabkan perasaan isolasi dan ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain.” 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline