Lihat ke Halaman Asli

Taufik

Penulis

Mengulik Asal Usul Festival Sejuta Cumi di Langgula, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Indonesia

Diperbarui: 4 November 2024   15:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pamflet informasi Festival sejuta cumi sumber gambar ung.ac.id

Created By  MELANSYA ADAM-RYAN HIDAYAT RAFIOLA-BIMBINGAN DAN KONSELING-UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 

Tugu Kampung cumi di desa Langgula sumber gambar Gorontalo kab.go.id

Festival Sejuta Cumi di Langgula Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, merupakan sebuah perayaan yang tidak hanya merayakan kekayaan laut, tetapi juga mengangkat potensi ekonomi lokal. Cumi-cumi, sebagai salah satu hasil laut yang melimpah di daerah ini, menjadi simbol dari kekayaan alam yang patut dirayakan dan dipromosikan.

Mantan Bupati Gorontalo ikut berada di lokasi festival sumber gambar Suaranet.com

Kepala Desa Langgula, Fadli Otoluwa, menyatakan bahwa festival ini diharapkan dapat menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi lokal melalui promosi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). 

Bupati Nelson Pomalingo mengungkapkan bahwa festival ini memiliki dampak positif pada peningkatan ekonomi lokal dan pengembangan potensi di wilayah tersebut.

"Saya sangat bangga melihat antusiasme masyarakat dalam Festival Sejuta Cumi ini. Selain memberikan hiburan, festival ini juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat serta mengembangkan potensi yang ada di wilayah ini," ujar Bupati Nelson Pomalingo.

Bupati Nelson Pomalingo juga memberikan apresiasi kepada para pelaku UMKM yang berinovasi dalam menciptakan kuliner berbahan dasar cumi. Ia menjelaskan bahwa telah memberikan instruksi kepada Dinas Koperasi dan UMKM untuk memfasilitasi para pelaku UMKM terkait pengurusan izin halal serta pemasaran produk mereka.

Festival Sejuta Cumi ini menjadi bukti konkret dari kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan dalam upaya mengembangkan pengelolaan Teluk Tomini

Festival ini pertama kali digelar pada tahun 2020 sebagai upaya untuk menghidupkan kembali ekonomi lokal pasca-pandemi COVID-19. Dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada, pemerintah desa bersama masyarakat setempat berinisiatif untuk menciptakan sebuah festival. Ide ini muncul dari tradisi masyarakat nelayan di Langgula yang telah lama mengandalkan hasil tangkapan laut, khususnya cumi-cumi, sebagai sumber penghidupan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline