Lihat ke Halaman Asli

Manusia Lucu

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sedih!

Manusia-manusia lucu..

Malam minggu..

Duduk mengelilingi tugu..

Haha..

Aku memang bukan orang yang alim, bukan orang baik. Karena aku percaya bahwa Tuhan akan selalu sayang kepada umatnya kepada hambanya. Selalu memberikan cahaya-cahaya kehidupan kepada hambanya yang jenuh dengan dosa. Yang mulai bosan dengan kejahatan, yang lagi dalam jalan menuju terangnya surga, dan menjauh dari gelapnya neraka.

Manusia itu unik, seunik uniknya makhluk hidup. Engkau bisa lihat malam minggu. Banyak manusia yang dengan sigapnya menunggu tugu, jembatan, atau apalah tempat buatan manusia. Menghabiskan waktu bercanda dan bercengkrama. Menghabiskan waktu menunggu Allah murka. Karena mereka juga kadang mencuri-curi berbuat dosa. Menyenangkan setan sebagai orang ketiga. Bersorak-sorak disampingnya. Hahaha..

Manusia itu lucu, selucu-lucunya. Sudah dapat berkuasa, masih minta yang kepada yang tak punya. Jadi pejabat masih ambil jatahnya rakyat jelata. Jadi rakyat jelata minta-minta di jalan raya. Tipu kanan tipu kiri untuk dapatkan harta. Yang kaya pura-pura tak punya, yang miskin pura-pura berada. Mau jadi apa? "mau jadi temanku selamanya" jawab setan berbahagia.. haha

Manusia itu unik, seunik-uniknya. Malam minggu seperti orang dungu. Berpesta pora, minuman keras mengalir ke perut tiada hentinya. Hingga tak jarang antar mereka saling memaki dan terkadang berhenti jika salah satu dari mereka mati. Membiar setan durjana. Bertepuk gembira disamping mereka. Dan berkata kepada mereka. “Selamat datang kawanku di Neraka!!”. Tapi mereka menjawab,” akukan islam! Aku pasti masuk surga. Haha.. !”

Malaikatpun tergoda untuk berkata. “ Neraka tak seperti yang kau kira wahai manusia! Neraka akan membuatmu menyesal berkata sedemikian rupa!”.

Manusia itu unik, seunik-uniknya. Malam minggu pengajian, tidur di Masjid. Hingga setan lari terbirit-birit. Meminta Iblis untuk turun dari langit. Ia tak sanggup menggodanya, karena mereka bukan manusia biasa. Manusia yang akan menangis teringat dosa-dosa mereka. Yang mana air mata merekalah yang akan menghapus dosa. Mereka yang tertarik hanya karena Tuhannya. Tak tergoda pria/wanita di Jalan raya. Apa lagi Mall atau Plaza. Mereka memang begitu mulia.. Sang setan tak kehabisan akal untuk menggoda, masuk melalui interaksi ikhwan dan akhwat katanya.. dengan bumbu-bumbu saling menjaga.. tidak sedikit yang tergoda, tapi kembali kepada Tuhannya.. ada juga yang lupa dan lepas begitu saja. Tentu itu kabar gembira bagi Setan di sampingnya.  Ah ga sia-sia.. Haha..

(Setan tertawa)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline