Lihat ke Halaman Asli

Diamlah

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kalau suatu hari nanti

Petir menyambar-nyambar di atas kuburku

Tiang-tiang bergetar pasrah

Dan batu-batu nisan ribut dengan tanah........ Diamlah..!



Dan jika angin terus menderu

Membeku di antara celah-celah telinga

Menantang fajar…

Menunggu engkau diam dari mengerang, dalam mimpi-mimpi sunyi…

Maka diamlah

Diamlah barang sejenak

Nikmat tuhan bersama do’a

Rangkaian mesra niscaya kau rengguk

Dalam mimpimu

Diamlah, Diamlah kekasihku

Kala rembulan tumpah di matamu

Hingga luluh hatimu…bersinar sayu

Harapan sembilu mengiris-iris air mata

Dan kau…yang menorehkan luka di hatiku

Yang memahat luka pada kuburku

Hari-hari telah menyimpan kesumat

Bentangan waktu pun menjadi lumat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline