Ketika hujan menyapa, banyak kita dapati kata-kata dengan ungkapan "cuaca yang tidak mendukung". Apa salahnya cuaca? Sehingga musti mendapatkan justifikasi seolah-olah cuaca berada di dalam wilayah pilihan untuk mendukung atau tidaknya suatu acara.
Sabtu pagi (15/10) di Pasar Borobudur, nampak para pedagang berjualan seperti biasa meskipun hujan gerimis menyelimuti wilayah tersebut sedari dini hari. Seperti sudah menjadi kebiasaan, aktivitas jual-beli tetap berlangsung sebagaimana adanya. Artinya, cuaca seharusnya bukanlah menjadi alasan bagi kita untuk terus semangat dan bergeliat, syukur-syukur berbagi manfaat ataupun kebahagiaan terhadap lingkungan sekitarnya.
Semangat seperti itulah yang pagi ini begitu terasa di Pasar Borobudur. Terutama atas kehadiran Festival Pasar Rakyat 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) bekerja sama dengan Adira Finance, dan didukung oleh Zurich, MUFG, Adira Finance, Bank Danamon, serta disponsori oleh RCTI+.
Festival Pasar Rakyat ini merupakan sebuah kampanye gerakan sosial untuk menarik simpati masyarakat untuk menjadikan pasar rakyat di Desa Wisata menjadi ruang publik kreatif melalui rangkaian kegiatan pemberdayaan, edukasi, kesenian, dan budaya.
Pasar Borobudur sendiri setidaknya menjadi lokasi ke-4 dari 5 lokasi acara diadakannya Festival Pasar Rakyat 2022. Sebelumnya, acara yang sama juga telah terselenggara di Pasar Legi Kotagede (Kota Yogyakarta), Pasar Turen (Kabupaten Malang), Pasar Adat Carangsari (Kabupaten Badung, Bali), dan satu tempat terakhir nantinya akan diselenggarakan di Kabupaten Garut.
Hujan gerimis pagi itu seolah disulap menjadi berkah, terlihat dari animo para pedagang ataupun pengunjung yang berada di Pasar Borobudur. Sajian musik rakyat lokal dan juga penampilan kesenian tarian daerah Topeng Ireng menjadi sebuah hiburan yang menggembirakan.
Selain itu, games ataupun kuis juga turut memeriahkan acara dengan hadiah uang tunai yang disediakan oleh panitia penyelenggara.
Gelak canda dan tawa yang tercipta dalam acara setidaknya menjadi suatu apresiasi yang pantas masyarakat terima. Apresiasi yang kadang terlupakan, teruntuk bapak-ibu "lokal pride" yang selama ini telah menjadi pilar ekonomi bangsa yang luar biasa.
Sejalan dengan suasana kegembiraan ini, Bapak Bashirul Hakim selaku kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Magelang, menyampaikan bahwa para pelaku usaha mikro selama ini telah menjadi pilar ekonomi yang luar biasa. Para pedagang mampu bertahan selama periode waktu pandemi dan saat ini telah menunjukkan progres yang baik.
Semoga kedepannya mampu menuju perekonomian yang lebih maju dan baldatun thayyibatun wa rabbun ghaffur. "Pokoknya jangan lupa untuk senantiasa berdoa, ikhtiar, dan tawakkal dimanapun kita melakukan aktivitas usaha," pungkas beliau.