Waktu memaksa diri menelan perpisahan
Di rentang usia yang mungkin saja belum siap
Menerima kenyataan yang menghadang penuh tabir
Mengoyak segala keteguhan berlawan takdir
Engkau tawarkan segala letih demi kenikmatanku
Engkau berikan segala canda demi kebahagiaanku
Engkau tunjukkan segala juang demi kedewasaanku
Engkau ajarkan segala sabar demi ketangguhanku
Kini, aku mesti menjamu segala nestapa
Atau mesti bertamu menuju bahagia
Sunyi atau riuh suasana masih saja berasa hampa
Karena berpulangnya cinta
Meski aku mampu bertahan di segala siksa prasangka
Aku sudah lihai dalam menahan segala amarah 'tuk lekas membalas
Dalam siang malam atau terbit tenggelamnya keadaan
Semua akan berlalu dalam kisaran keniscayaannya
Kini, aku telah tumbuh dewasa
Melewati segala rintang dalam jurang kenistaan
Hanya saja ada satu bekal yang tak sanggup aku bertahan akan siksanya
Yakni kenyataan bahwa aku selalu merindumu
***
Kamis, 10 Ramadhan 1442 H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H