Renjana kala itu
Masih saja tentangmu
Menerkam tak kenal waktu
Di ufuk temeram yang berbalut peluh
Merajut laku, berbisik pilu
Tentang kamu sang pujaan qalbu
Mendekap erat sekujur nalar sampai terasa kaku
Sekalipun aku tahu kalau segala anganmu palsu
Renjana kala itu
Masih saja aku tertipu
Menerka dari segala penjuru