Lihat ke Halaman Asli

Taufan Satyadharma

Pencari makna

Puisi | Sekujur Rindu Sang Mawar

Diperbarui: 4 Juli 2020   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

unsplash/kelly-sikkerna

Kasih,
Lama tak bersua dalam kata
Tangan serasa enggan tuk menguntai kata
Dan memilih tuk menunggu awan kelabu merajut rintik hujan
Yang segera bertatap dalam isyarat mendung yang mulai menyapa

Kasih,
Rembulan pun mulai sayu
Meninggalkan remang yang semakin temaram
Ketika cahaya terlihat malas merayu
Menceritakan angan yang sedang berwajah muram

Oh, pilu..
Ia hanya membisu
Memainkan belati yang ia biarkan menari di tempurung hati
Ia hanya bersembunyi
Menertawakan lara yang ia biarkan merajah di sekujur rindu Sang Mawar

Lalu,
Ia hanya mati
Meneteskan asa ketika tabir menguak
Menikmati halunya hasrat kenikmatan,
Gara-gara terlalu sering merasa hidupnya, abadi

***

27 November 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline