Lihat ke Halaman Asli

Taufan Satyadharma

Pencari makna

Puisi | Bunga Lampion

Diperbarui: 6 Juni 2020   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay

Sejatinya perjalanan ini menuntutku
Akan segala raung yang bergumam
Fajar pun enggan menyapa karena ia bagian dari jagadku
Atau kabut yang terus datang dengan gerimis kecilnya menemani senyapku

Lantas, apa aku mesti berhenti menyapa?
Walau rekah tak kunjung jua memberi makna?
Denganmu atau tanpamu, serupa
Isyarat Sang Alam bukan berarti menghentikan langkahku untuk memaknainya
Karna firman Sang Hayyu tak hanya berbatas pada apa yang tertulis

Mungkin aku akan terus mencari, meski hanya sebatas bunga Lampion yang aku kemas
Dengan raut seorang ibu yang begitu ramah
Atau suaminya yang tak henti mendendangkan keluh kesah petani gunung
Bahkan ketika aku duduk meratap di puncak makam
Ternyata denganmu, sama saja

***

21 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline