Lihat ke Halaman Asli

Taufan Satyadharma

Pencari makna

Puisi | Andaikan Cinta itu Harta

Diperbarui: 25 Januari 2020   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay

Lima enam, enam tujuh

Terlalu banyak kerinduan akan perjalanan menuju langit lapis tujuh

Hingga tujuh beralih menjadi delapan

Ketidakterbatasan ini menyulut angkara

Bagaimana preman bersorban itu meminta nominal tertentu? Disaat sedekah sudah berada di dalam kisaran jumlah nafkahnya.

Akankah Tuhan sekeji itu ketika meminta kepada manusia? Sehina itukah sampai Ia pun menuntut manusia untuk mengembalikan apa yang Ia beri?

Tentu tidak!

-

5% hanyalah syariat, sebuah tagihan untuk mengelabuhi manusia agar berterimakasih akan pemberiannya

Kalau memang begitu, apa bedanya Tuhan dengan bank?

Ternyata Tuhan riba dengan syariatnya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline