Lihat ke Halaman Asli

Tentang Indonesiaku (Bagian I)

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita

sebagai bangsa Indonesia dikenal sebagai sebuah bangsa yang besar di mata dunia. Seyogyanya, memang demikian, karena kita merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan kekayaan alam yang berlimpah, jumlah sumber daya manusia yang banyak dan sejarah perjuangan yang panjang. Semua rakyat Indonesia tentulah mengetahui pendapat-pendapat umum tentang bangsa yang "gemah ripah loh jinawi" ini, namun apakah banyak rakyat Indonesia yang tergerak untuk menciptakan perubahan diri, merekonstruksi semangat perjuangan bangsa menuju INDONESIA yang benar-benar BESAR di mata dunia? Ada serangkaian kalimat yang cukup menggelitik saya sebagai seorang pemuda bangsa ini. "Bangsa-bangsa terbesar dan para tokoh terbesar belajar lebih cepat, lebih banyak, lebih sistematis, dan tidak membuang banyak waktu untuk hal-hal yang tidak berguna" 66 tahun sudah bangsa ini merdeka. Indonesia telah mengalami jatuh bangun melalui berbagai era dan kepemimpinan. Seharusnya, dari pengalaman ini kita semua sebagai bangsa Indonesia dapat belajar banyak hal dan dapat berbenah diri. Belajar lebih cepat, lebih banyak, lebih sistematis dan lebih bersemangat. Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga Indonesia seperti Malaysia dan Singapura, tentu Indonesia mengalami ketertinggalan. Ini bukanlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah saja. Bangsa ini butuh kita rakyatnya. Keharmonisan, keselarasan dan persamaan persepsi serta tujuan dibutuhkan dalam mencapai sinergisitas antara semua aspek bangsa ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline