Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Aktif, Mahasiswa Prestatif

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering



Oleh Taufanni Ayunda Maghfira*

...Untuk apa kita berdiri

Jika hanya terdiam

Tak ada yang berubah

Hanya sebuah status mahasiswa yang kita punya

Ilmu apa yang telah kita dapat

Hanya terdiam

Memandang sekitar

Tanpa ada tindakan...

Sebait ungkapan hati ini merupakan bagian dari sebuah catatan yang pernah saya publikasikan pada akun facebook saya dan cukup mengundang banyak komentar dari rekan-rekan seperjuangan saya. Ini merupakan satu hal yang cukup menarik untuk dikritisi. Alasanya sangat sederhana, apatisme mahasiswa. Saat ini, kebanyakan mahasiswa hanya terfokus dengan tujuan serta kepentingan pribadi mereka seperti tamat dalam waktu singkat dan IPK yang tinggi. Hanya ada beberapa saja di antara mereka yang mempunyai kemauan, kemampuan dan kesungguhan dalam menggeluti organisasi-organisasi, khususnya organisasi mahasiswa. Mayoritas orang berpendapat bahwa mereka (mahasiswa) yang bergelut dengan dunia organisasi kampus akan terkena syndrome tamat dalam waktu lama dan dengan IPK yang tidak begitu memuaskan. Betul tidak?

Sesungguhnya, berkecimpung di dunia organisasi akan memberikan kita manfaat yang luar biasa. Berorganisasi merupakan langkah awal kita untuk belajar bekerja sama, membangun networking (jaringan), mengerti dan memahami, belajar arti kesungguhan, ketulusan serta pengabdian sebelum nantinya memasuki dunia kerja dan meniti karir lebih jauh. Ilmu-ilmu yang dulu hanya kita dapatkan secara teoritis pada mata pelajaran Kewarganegaraan saat masih di bangku sekolah. Nah, disinilah letak kedewasaan dan kearifan kita dalam menyikapi dan memanajemen diri dengan sebaik mungkin antara aktif berorganisasi serta berprestasi baik di bidang akademis maupun non akademis.

Dari hari ke hari, mahasiswa dari belahan dunia lainya juga sedang melakukan percepatan diri yang boleh dikatakan lebih cepat beberapa langkah dari kita. Sebagai seorang mahasiswa, tentu hendaklah kita menggali potensi-potensi positif yang ada pada diri kita agar tidak ketinggalan. Menjadi mahasiswa biasa atau mahasiswa luar biasa, jawabannya ada pada diri anda. HIDUP MAHASISWA!!!

*Penulis merupakan mahasiswi jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP UR.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline