VUCA ERA; Pengertian dan strategi Gen-Z dalam menghadapi Era VUCA
Oleh: Tatu Zakiyatun Nufus
Welcome to era VUCA?
Do yoU know VUCA?
Ok, lets discuss it!
VUCA adalah singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. Istilah ini diciptakan oleh Warren Bennis dan Burt Nanus, dua orang pakar ilmu bisnis dan kepemimpinan dari Amerika. Dunia VUCA artinya dunia yang kita hidupi sekarang, dimana perubahan sangat cepat, tidak terduga, dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit dikontrol, dan kebenaran serta realitas menjadi sangat subyektif. Perkembangan teknologi dan informasi menjadi salah satu pengaruh terbesar dari perubahan ini.
Konsep VUCA digunakan untuk menggambarkan keadaan dunia yang ditandai oleh Volatilitas (Volatility), Ketidakpastian (Uncertainty), Kompleksitas (Complexity), dan Ambiguitas (Ambiguity). Berikut penjelasan singkat tentang masing-masing elemen VUCA:
1. Volatilitas (Volatility): Mengacu pada kecepatan dan tingkat perubahan yang tak terduga dalam lingkungan. Perubahan dapat terjadi dengan cepat dan secara tidak terduga, dan organisasi harus mampu beradaptasi dengan cepat.
2. Ketidakpastian (Uncertainty): Menggambarkan kurangnya kejelasan dan prediktabilitas dalam lingkungan. Informasi yang tersedia mungkin tidak lengkap atau ambigu, membuat pengambilan keputusan menjadi lebih sulit.
3. Kompleksitas (Complexity): Merujuk pada tingkat kompleksitas yang tinggi dalam sistem dan hubungan antarunsur. Tidak ada solusi sederhana untuk masalah yang dihadapi, dan banyak faktor yang saling berhubungan harus dipertimbangkan.
4. Ambiguitas (Ambiguity): Menggambarkan situasi yang samar dan kurangnya pemahaman yang jelas. Terdapat beragam interpretasi dan sudut pandang yang berbeda, sehingga menciptakan kesulitan dalam mengambil keputusan yang tepat.
VUCA mencerminkan generasi Z pada masa kini, dimana semua dilakukan secara instant dan cepat, technology menjadi sesuatu yang wajib untuk di pahami dan digunakan dalam kehidupan sehari- hari, sehingga manusia dihadapkan dengan kebutuhan yang sangat significant terhadap tekhnologi. Kecepatan teknologi dan informasi bukan sekedar mempengaruhi gaya hidup tetapi juga mempengaruhi bagaimana kita akan mendidik anak-anak dalam menghadapi dunia yang lebih maju, lebih cepat, informasi semakin sulit disaring, persaingan semakin terbuka. Sebagai orang pendidik yang belum punya pengalaman hidup di dunia seperti itu maka kita perlu sama-sama beradaptasi di era VUCA.
Gen Z adalah generasi yang menyukai interaksi personal, sehingga pendekatan secara individu perlu diupayakan lebih dari generasi sebelumnya. Gen Z terbiasa 'googling', mencari informasi sendiri melalui internet, sehingga mereka lebih independen dalam memahami suatu ide / isu, dan lebih bebas untuk memilih pro atau kontra terhadap isu tersebut.
Gen Z cenderung ingin memiliki kemandirian finansial lebih awal dibanding generasi sebelumnya, sehingga pendekatan entrepreneurship perlu dipertimbangkan.
Gen Z lebih sadar diri, percaya diri, dan menghargai perbedaan, baik dalam segi penampilan, maupun pemahaman dan pemikiran, sehingga mereka akan lebih senang jika merasa 'diakomodasi' keunikan mereka.
Sebagai generasi yang sudah mampu beradaptasi dengan teknologi, hendaklah para generasi- Z dan millenial mampu untuk memperkuat potensi diri dan melakukan pemantapan diri dalam memgembangkan hal- ynag baik dan deal with tekhnologi,sehingga mampu untuk beradaptasi dan bersinergi dengan perkembangan dunia dan kita tidak tergerus didalamnya.
Selain itu, memiliki tingkat critical thinking yang tinggi terhadap sesuatu yang terjadi disekitar kita baik dari social dan juga perubahan iklim dalam dunia mampu untuk menjadikan kita lebih aware akan perubahan tersebut.
Kemampuan problem solving yang baik memberikan satu pengembangan diri yang mampu memperkuat potensi dalam menghadapi era VUCA..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H