Saat pertama kali menjejakan kaqkiku di universitas pamulang serang banten,aku tau perjalanan iniakan penuh dengan liku-liku.universitas ini mungkin bukan yang paling bergengsi di mata sebagian orang,tapi bagiku,inilah tempat di mana aku akaqn menjemput mimpi mimpikuyang sempat tertunda.aku adalah seorang anak biasa dari keluarga sederhana,yang pernah harus mengubur cita citanya karena keterbatasan ekonomi.namun,aku berjanji pada diriku sendiri mimpi itu hanya tertunda bukan hilang.
di tahun pertama, aku merasa seperti ikan kecil di tengah samudra luas .lingkungan baru,teman teman baru,dan mata kuliah yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya tersa sangat menantang.aku mengambil jurusan manajemen ,pilihan yang ku anggap akan membuka
banyak peluang di masa depan.meski awalnya sulit beradaptasi,perlahan aku mulai menemukan ritme belajarku.
di campus aku sambil berwirausaha kecil kecilan dan disinilah belajar bahwa kuliah bukan hanya soal nilai akademik,tetapi juga tentang membangun jaringan dan melatih soft skill.aku bertemu dengan orang orang hebat yang memberiku inspirasi dan motivasi untuk terus maju.
namun,perjalanan ini tidak selalu mulus.ada masa-masa ketika aku merasa lealah dan ingin menyerah .tugas-tugas kuliah yang menumpuk,tekanan untuk mempertahankan nilai,dan kebutuhan untuk bekerja paruh waktu demi membantu biaya kuliah sering kali membuatku merasa tertekan.tapi setiap kali aku merasa putus asa aku selalu ingat wajah orang tuaku dan keluarga kecilku mereka selalu mendukugku meskipuntidak bisa memberikan segalanya.aku tahu aku tidak boleh mengecewakan mereka.salah satu momen yang paling berkesaan adalah aku di tawarkan dan di percaya oleh temaku yang bernama mukmin beliow meminta saya untuk mengajar di sekolah beliow ini menjadi bukti bahwa kerja keras dan keyakinan pada mimpi tidak pernah sia-sia.lebih dari itu pengalaman ini memberiku kepercayaan diri untuk terus melangkah.
universitas pamulang mungkin bukan universitasbesar yang di kenal semua orang ,tapi di sinilah aku menemukan diriku.dan di sinilah aku belajar banyak bahwa mimpi tidak mengenal tempat dan waktu.yang terpenting adalah keberanian untuk memulai dan keteguhan untuk bertahan.
ketika kelak aku melangkah keluar dari campus ini dengan izasah di tangan,aku tahu bahwa ini bukan akhir dari perjalanan,melainkan awal dari awal dari babak baru.aku akan terus berusaha menggapai cita-citaku yang sempat tertinggal ,sambil membawa nama universitas pamulang sebagai saksi bisu perjuanganku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H