Lihat ke Halaman Asli

3.1.a.9. Koneksi Antar Materi-Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Diperbarui: 17 Februari 2022   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert

Pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran karena dimanapun kita sebagai pendidik harus bisa menempatkan diri ketika dihadapkan pada suatu dilema atau permasalahan . Sesuai dengan filosofi  “Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani”.

Seorang pendidik yang menjadi pemimpin pembelajaran hendaknya Ing Ngarso sung Tulodho pada saat di depan memberikan teladan bagi anak-anak didik. Ketika dihadapkan pada keadaan di mana harus mengambil keputusan sikap dan pola pikir kita akan menjadi suritauladan. Ing Madyo Mangun Karso, ketika berada ditengah sebagai inspirator dan motivator . Sebagai pemimpin pembelajaran pada saat bersama murid akan memberikan kekuatan dan tuntunan dalam pengambilan keputusan. Salah satu langkah dalam mambantu pengambilan keputusan bisa dilakukan dengan coaching terhadap murid agar mereka dapat menemukan sendiri jawaban atas setiap kesulitan yang dihadapi. Tut Wuri Handayani, Mengikuti serta memberikan dorongan dari belakang. Peran seorang pemimpin pembelajaran sebagai fasilitator dengan memberikan dorongan positif dari belakang agar murid menemukan potensi yang dimiliki dalam mengambil keputusan sesuai dengan pribadinya yang unik..

Nilai-nilai yang tertanam pada diri kita sebagai pemimpin pembelajaran adalah penalaran yang baik, menghargai kosep-konsep dan prinsip-prinsip etika.meskipun setiap orang  memiliki prinsip-prinsip hidup yang berbeda. Dalam pengambilan keputusan yang terbaik bagi kepentingan murid, seorang pendidik akan mempertimbangkan nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dan disetujui bersama.

Coaching dengan pertanyaan pertanyaan reflektif dapat membantu menemukan solusi atau keputusan terbaik. Pertanyaan (guiding questions) diharapkan mampu mengarahkan keputusan menjadi tepat. Ketika akan melakukan sebuah pengambilan keputusan, melakukan uji benar lawan salah dan benar lawan benar. Kita harus mengenali dengan benar apakah masalah yang sedang dihadapi sebuah dilema etika atau hanyalah sebuah bujukan moral semata. Kemudian pengambilan  keputusan  menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. 

1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan

2. Mempertimbangkan siapa yang terlibat

3. Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan

4. Pengujian benar atau salah

  • Uji lega.    
  • Uji regulasi. 
  • Uji intuisi. 

5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar

  • Individu lawan masyarakat (individual vs community)
  • Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
  • Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
  • Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

6. Melakukan Prinsip Resolusi

  • Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
  • Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
  • Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline