Tidak terasa sudah hampir dua bulan bergabung bersama komunitas onedayonejuz, selama kurang lebih 60 hari ini berusaha istiqomah mengkhatamkan satu juz setiap hari bukanlah hal yang selalu mulus. Ada saatnya aktifitas tilawah satu juz ini bersaing ketat dengan padatnya aktifitas lain, mengejar lembar demi lembar hingga menyelesaikan 10 lembar serasa pasang surut bagai ombak, ada saatnya kholas di awal hari (sebelum pukul 10.00 pagi), ada saatnya kholas dipertengahan waktu (sebelum dhuhur), ada saatnya kholas diakhir waktu (sebelum ashar), bahkan tidak jarang meminta tambahan waktu paruh pertama hingga pukul 18.00 petang, atau jika itupun tak cukup, butuh tambahan waktu lagi hingga paruh kedua pukul 20.00 malam. Dinamika khatam onedayonejuz bak utang yang harus dibayar setiap hari, hanya saja waktu membayarnya tak menentu bisa diawal, pertengahan, atau diakhir waktu.
Disinilah sangat terasa peranan group onedayonejuz. Saling menyemangati untuk bisa kholas tepat waktu. Disemangati dan memberi semangat, jika diberi pilihan tentu tidak semua anggota group bisa berperan semisal ini, tapi yakinlah disetiap group Allah telah menitipkan sosok-sosok teladan yang bisa menjadi contoh dan memberi motivasi bagi yang lain. Tengoklah ada yang selalu khatam sebelum matahari terbit, ada yang setiap hari sanggup mengambil lelangan, tak tanggung-tanggung 2-3 juz dikhatamkan setiap hari, ada juga sosok yang sering berbagi kisah inspiratif untuk memotivasi keistiqomahan dalam membaca alquran, ada lagi sosok yang senang menulis dan membuat kata-kata mutiara penyemangat bagi yang lain, sosok-sosok ini membuat group ODOJ serasa hidup, sosok-sosok ini tak kenal lelah berbagi panas bagi saudara-saudaranya, ibarat motor mereka adalah penggerak saat saudaranya kehabisan bensin, mereka sanggup memberi percikan api hingga menularkan panas menjaga semangat ber-ODOJ.
Saya pribadi mungkin belum bisa menjadi sosok-sosok teladan seperti mereka, tetapi sebuah kesyukuran bisa berada dekat dengan mereka, menyerap panas yang mereka berikan, bukanlah alamiahnya manusia akan terpengaruh dengan kebiasaan dan akhlak dari orang-orang didekatnya?! Jika belum mampu menjadi pancaran kebaikan bagi orang lain, setidaknya berada dekat orang-orang yang memancarkan kebaikan. Alhamdulillah, sungguh nikmat yang luar biasa dapat berkumpul dengan teman-teman yang saling menasehati dalam beramal sholeh, saling menyeru kepada kebaikan dan saling mengingatkan jika ada kelalaian. Inilah persaudaraan dan cinta yang sebenarnya, persaudaraan yang diikat karena ikatan ukhuwah karena Allah semata. Cinta yang dibangun karena keinginan untuk taat kepada-Nya. Berharap ‘onedayonejuz’ bisa menjadi sarana menghidupkan Alquran di lisan, menyuburkan di hati dan semoga menjadi tabungan kebaikan di kehidupan abadi.
“Rabbabaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab Lana Mil-Ladunka Rahmatan Innaka Antal-Wahhaab” (QS. Ali Imran: 7)
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”
“Seseorang itu menurut agama teman dekat/sahabatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat dengan siapa ia bersahabat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
*sungguh semoga segala usaha ini diniatkan semata-mata berharap keridhoan Allah, bukan berharap simpati apalagi pujian manusia.
Kendari, 23 Februari 2014.
@tatikbahar, ODOJ 1005
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H