Lihat ke Halaman Asli

Tatia Traveller

Sosiologist, Ibu tiga anak yang suka menulis, traveling dan makan enak.

MH 370 Imagination More Than Knowledge

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lebih dua minggu pesawat milih maskapai penerbangan Malaysia yang terbang menuju Cina pada 8 Maret 2014 belum juga ditemukan. Baik puing mau pun tanda-tanda keberadaan pesawat tersebut masih tetap dalam pencarian. Saya mengikuti terus perkembangan berita MH 370. Yang paling sering mengupdate adalah kantor berita Xinhua milik pemerintah Cina dan ABC News milik pemerintah Australia.

Dari berita-berita yang saya baca terbersit dalam pikiran saya. Bahwa memang lautan yang sangat luas ini belum tersentuh oleh teknologi manusia. Manusia melalui NASA lebih tertarik menjelajah luar angkasa. Saya pernah menonton  dokumenter film tentang penelitian kelautan oleh ahli dari Perancis yang terkenal Jaques Ivy Cousteau. Ahli kelautan yang lahir pada tahun 1910 dan wafat 1987, ini banyak sekali membuka rahasia kehidupan bawah laut. Berkat Cousteau para penyelam dan yang hobi diving bisa menggunakan aqua lung.

Kaitan antara MH 370 dengan dunia kelautan yang ada dalam pikiran dan benak saya; di masa datang saat kehidupan di daratan sudah penuh dengan padat dengan berbagai bangunan dan daratan sudah tidak dapat menyediakan tempat untuk manusia hidup nyaman. Saya yakin ratusan tahun mendatang manusia sudah dapat menemukan dan membuat daratan di atas laut yang sangat nyaman dan modern.

Dubai yang beberapa tahun lampau membuat The Palm dari pasir yang menimbun pantainya, hingga menjadi tempat hunian mewah dan nyaman hingga kini masih bertahan. Dulu banyak kritikan dan ketakutan dari beberapa ahli yang memperkirakan The Palm akan lenyap tersapu badai jika ada tsunami atau gempa bumi.

Kehidupan di dalam laut yang mirip dengan daratan sering ditampilkan dalam film kartun anak-anak. Saya ingat, bagaimana putri duyung mengajak pangeran yang ditemukannya di tepi pantai masuk ke dalam dasar laut. Ternyata di dalam laut ada sebuah istana, dimana manusia biasa bisa bernafas dan hidup normal seperti di daratan. Juga banyak film- film Hollywood yang menunjukkan kisah kehidupan di bawah laut yang tampak sama dengan kehidupan di atas daratan.

Bukan tidak mungkin suatu saat nanti, kapal pesiar dan kapal ferry tidak akan terombang-ambing oleh angin dan badai besar di laut.  Karena di masa depan manusia sudah menemukan jenis kapal yang kecepatannya tinggi dan tidak tergoyahkan oleh badai besar. Sehingga para penumpang nyaman dan tidak mengalami mabuk laut. Alat deteksi karang dan benda asing dekat kapal akan cepat termonitor secara  otomatis di layar monitor kapal. Kehidupan bawah laut juga dapat dimonitor sehingga ekologi kelautan tetap terjaga di bawahnya. Misalnya saja Lilypad yang didesign oleh arsitek muda dari Belgia Vincent Callebaut. Lilypad kota mengapung di atas laut yang sangat canggih.

Sangat disayangkan bahwa hingga kini MH 370 masih belum ditemukan, dan lebih banyak gossip yang muncul tentang keberadaan pesawat malang tersebut. Jika saja pengembangan ilmu kelautan disamakan dengan proyek NASA tentunya tidak akan memakan waktu lama menemukan puing yang jatuh ke dalam lautan lepas. Gossip mulai dari 2 penumpang yang teroris dan membajak pesawat, kemudian pilot yang anti pemerintah, lalu karena MH 370 mengangkut baterai lithium yang  konon mudah meledak di pesawat.

Elefsina, 23 Maret 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline