Saat menerima kabar duka beberapa hari yang lalu, ada perasaan tak percaya bahwa kau telah pergi meninggalkan dunia fana ini.
Lama tak terdengar kabar darimu, kukira kau baik-baik saja dan sedang sibuk dengan pekerjaan yang sangat menyita waktumu.
Nyatanya kau sedang berjuang melawan rasa sakit yang sedang kau derita, dan akhirnya kaupun menyerah hingga ajal menjemputmu.
Kita berada di satu komunitas yang sama. Saat ada anggota baru yang masuk, kau selalu menyambut dengan ramah dan memperkenalkan diri sebagai anak bawang. Walaupun kenyataannya kau adalah seorang penulis hebat dan berbakat.
Bila kau menitipkan tulisan, kau selalu merendah dan berkata "titip puisi atau cerpen receh". Padahal karya-karyamu sangat luar biasa dan selalu mendapatkan predikat artikel utama.
Dalam dua buah buku yang telah diterbitkan oleh komunitas kita, ada karyamu beserta karya anggota lainnya. Ini adalah jejak literasi yang kau tinggalkan untuk kami, dan akan menjadi kenangan yang abadi.
Kita pernah menjadi sahabat baik dalam literasi walaupun tak pernah berjumpa di dunia nyata, kini kami merasa kehilangan dengan kepergianmu.
Semoga istri dan anakmu menerima kenyataan ini dengan Ikhlas dan sabar, walaupun akan terasa berat membesarkan anak-anak tanpa kehadiranmu di sisinya.
Doa kami teruntukmu sahabat, semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa dan menerima amal ibadahmu serta menempatkanmu di surga yang kekal dan abadi. Amiin ya robbal a'lamin.
#Puisi Solo ke-58 untuk mengenang mendiang Kang Indra Rahardian
Cibadak, 12 Agustus 2023