Teng teng teng, terdengar suara mangkok yang dipukul oleh pedagang makanan yang lewat di depan rumah.
Hujan rintik-rintik di malam hari, tak menyurutkan langkahnya tuk mengais rezeki dengan keliling dari kampung ke kampung.
Berangkat dari rumah sejak siang hari, tetapi dagangannya masih separuh. Dalam hati dia berharap semoga ada yang membeli.
Berjalan pelan-pelan dengan memikul beban yang berat, matanya memperhatikan jalan yang licin bekas hujan.
Saat ada yang memanggil, wajahnya sumringah dan senyumnya mengembang. Terima kasih ya Neng, ucapnya kepada pembeli.
Malam semakin larut, walaupun belum habis dia segera pulang untuk istirahat karena besok harus berjualan kembali.
Menjalani pekerjaannya dengan ikhlas demi keluarga, semoga Yang Mahakuasa selalu melimpahkan kesehatan dan rezeki kepadanya.
#Puisi solo ke-42
Cibadak, 26 Januari 2023
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana