Ditinggalkan oleh putera tercinta
Kebanggaan dan harapan keluarga
Tuk menjadi penerus di masa depan
Tetapi takdir tak dapat dihindari
Sungai Aare Swiss menjadi saksi
Saat puteramu terseret arus dan tenggelam
Tanpa meninggalkan jejak sedikitpun
Berhari-hari kau dan keluargamu menanti
Berharap ada kabar baik menyejukkan hati
Kaupun turun menyusuri sungai dan mengumandangkan adzan
Berharap sang putera segera ditemukan
Ketegaran seorang ayah kau tunjukkan
Mengikhlaskan kepergian putera kesayangan
Sikap negarawan kau buktikan
Kembali tuk melanjutkan tugas yang sedang kau emban
Doa kami panjatkan dengan setulus hati
Semoga Eril tenang di sisi Allah Yang Mahakuasa
Mendapatkan ampunan dan magfirah-Nya
Ditempatkan di syurga-Mu di akhirat nanti
#Puisi solo ke-10
Puisi ini dipersembahkan untuk Bapak Ridwan Kamil dan keluarga
Cibadak, 4 Juni 2022
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H