Kabupaten Sukabumi memiliki banyak tempat wisata alam yang sangat menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Situ Gunung Suspension Bridge atau Jembatan Gantung Situ Gunung, yang beralamat di Desa Kadudampit Kecamatan Cisaat.
Jembatan Situ Gunung terletak di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, memiliki pemandangan alam yang sangat indah dan udara yang sangat sejuk. Sejak diresmikan pada tanggal 9 Maret 2019 oleh Menteri Kemaritiman yaitu Bapak Luhut Binsar Pandjaitan, jembatan gantung Situ Gunung menjadi tempat wisata yang populer dan menarik perhatian bagi wisatawan lokal maupun wisatawan asing.
Jembatan Situ Gunung membentang sepanjang 243 meter, dengan lebar 1,8 m dan ketinggian 121 meter di atas permukaan tanah, merupakan jembatan gantung terpanjang se-Asia Tenggara.
Menikmati Pesona Wisata Alam Jembatan Gantung Situ Gunung
Pada hari Selasa, tanggal 28 Desember 2021 saya dan keponakan berangkat menuju Situ Gunung dengan naik angkutan umum. Perjalanan dari Cibadak tempat tujuan kurang lebih satu jam perjalanan dengan 3 kali ganti angkot, alhamdulillah karena berangkat dari rumah pukul 07.00 sehingga jalanan tidak macet.
Tujuan utama saya ke Situ Gunung yaitu ingin bertemu dengan dosen dan pembimbing akademik saya waktu kuliah S1 dulu yaitu Bapak Tri Jalmo beserta keluarga yang datang liburan dari Lampung ke Sukabumi.
Untuk menuju ke Situ Gunung dari jalan raya belok saja menuju ke arah Pasar Cisaat, patokannya adalah Polsek Cisaat dan lurus saja ke Kecamatan Kadudampit. Kurang lebih 20 menit perjalanan bisa sampai ke lokasi.
Karena masih pagi, suasana masih sepi. Di tempat parkir, kendaraan pribadi yang terlihat masih sedikit. Kami langsung menuju ke gerbang yang bertuliskan ''wilujeng sumping' atau selamat datang Situgunung Suspension Bridge Sukabumi Indonesia.
Ada 2 petugas yang menyambut, dan meminta kami untuk melakukan scan barkode aplikasi pelindunglindungi. Selanjutnya kami diminta untuk mengecek suhu tubuh dengan mendekatkan tangan ke alat pengukur suhu yang tersedia di situ, setelah selesai kami langsung menuju ke loket karcis.
Ada 3 pilihan jalur yang harus ditempuh dengan harga tiket dan fasilitas yang berbeda-beda. Jalur pertama yaitu jalur merah dengan harga tiket Rp 50.000,00/orang dan jarak tempuh di atas 7 km. Jalur kedua yaitu jalur kuning dengan harga tiket Rp 75.000, 00/ orang dan jarak tempuh 5 km, serta jalur ketiga yaitu jalur hijau atau jalur VIP dengan harga tiket Rp. 100.000,00 dan jalur yang ditempuh 2,5 km.
Untuk jalur merah saya pernah mencobanya dan lumayan jauh perjalanannya, sehingga saya membeli tiket jalur hijau karena ada motor jemputan pulang pergi sampai ke dekat jembatan. Setelah membayar, kami diberi gelang kertas untuk dipakai di tangan dan 2 buah voucher yang bisa ditukar dengan makanan dan minuman.