Datang dari arah barat,,,
menghampiri yang di timur,
Tik tik tik,,,,
rintihan rindu yang terdengar
desah angin ,,,
seperti ingin berbisik tapi tak mau bersuara
lukisan rautmu,,,
terlihat ditiap butiran hujan
aku bingung harus melihat butiran mana?
ribuan butiran melintasi mata
tapi hanya satu detik.
Rindumu memang diam
hanya berani menyapa lewat rintih hujan.
akupun bisa merasakan sapaan rindumu
namun dingin berujung perih,
rintihan rindumu membasahi daging
membuatku tak nyaman,
rintihan rindumu seperti tertancap di hati
membuat ku resah .
berasama dingin dan riuk rintih rindumu
aku mengenang indah kisah berlalu dan kisah kita nanti,,,
karna inginku kamu adalah pemberi rindu terakhir.
Tati Dayana Pardede
Pondok Bambu , 11 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H