Lihat ke Halaman Asli

Ngaben Tradisi Hindu di Lombok, Nusa Tenggara Barat

Diperbarui: 9 Oktober 2023   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat Lombok merupakan masyarakat yang terdiri dari berbagai budaya. suku Sasak merupakan suku asli masyarakat Lombok. kemudian Islam dan Hindu yang selalu mewarnai budaya Lombok sampai saat ini. tak heran jika Lombok dijuluki dengan daerah moderasi  beragama karena ada perpaduan Agama muslim dan Hindu disana, hal itu yang membuat keharmonisan diLombok terus terjalin sampai saat ini. 

Ngaben merupakan prosesi upacara pembakaran jenazah oleh masyarakat Hindu. Dalam prosesi ngaben ini memerlukan dana yang cukup besar. Jika memang keluarga tidak mempunyai dana untuk ngaben jenazah bisa ditanam (Kubur). Untuk melaksanakan ngaben ini harus sesuai dengan hari yang baik menurut kalender agama Hindu. Jika harinya baik maka ngaben bisa dilaksanakan.

Upacar ngaben dilakukan dengan suka cita tanpa ada Isak tangis. Menurut Agama Hindu menangisi orang yang telah meninggal dapat menghambat perjalanan sang arwah menuju tempatnya. Prosesi ngaben dihadiri oleh seluruh anggota keluarga dan masyarakat lainnya. Dalam prosesi ngaben menyertakan sesajen untuk persembahan dan gamelan untuk mengiringi prosesi ngaben.

Sebelum ngaben ada proses lainnya yaitu. Magebagan yaitu begadang untuk orang yang telah meninggal dan upacara do'a agar yang meninggalkan kita mendapatkan tempat terbaik

Setelah pembacaan-pembacaan do'a selesai maka masuklah kedalam prosesi pembakaran. Prosesi ngaben ini dilakukan cukup lama. Setelah upacara ngaben ini selesai proses selanjutnya yaitu Ngayut, menghanyutkan abu jenazah ke laut sebagai simbol dan bersatunya kembali jiwa dengan alam.

Wawancara: Nengah Sewardana Putra (Pengurus adat Banjar Danusanti), Lombok, Nusa Tenggara Barat.

By: Tati Aswiandini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline