Judul: Ayah dan Sirkus Pohon
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang
Cetakan ke: 1
Tahun: 2020
Tebal: viii + 194 halaman
Nama Andrea Hirata niscaya melekat erat dengan karyanya yang kenamaan, Laskar Pelangi. Sebuah novel yang mengangkat tema langka luar biasa. Dunia pendidikan. Dunia yang kering kerontang ini di tangan Andrea Hirata, dengan sihir kata, menjadi dunia memesona, berkilau cahaya pesta, gegap gempita, dan sarat makna. Ruh novel legendaris yang kini telah merambah seantero dunia dalam terjemahan lebih dari 150 bahasa, juga mengalir dalam novel-novel sequelnya. Pun novel yang berikutnya kemudian, termasuk Ayah dan Sirkus Pohon ini.
Pusaran cerita ada pada tokoh aku, Sobirin. Gara-gara Sanusi yang setiap melafalkan S menjadi H, kerap kemudian dipanggil Hobirin. Populer dengan nickname Hob.
Cerita bermula dengan keluarga Hob: ayah, adik, dan kakaknya. Selanjutnya selingkung kawan-kawannya. Kemudian berganti-ganti mengenai pasangan yang dimabuk cinta, termasuk cinta bertepuk sebelah tangan. Hob yang selalu membawa oleh-oleh delima untuk Dinda, Tara yang kerap bertanya-menggambar-mencari sosok Tegar hingga berjumpa setelah dewasa, Sabari yang terobsesi setengah mati pada Marlena yang tak bisa mengendalikan diri sendiri. Karier sebagai badut yang dirintis Hob dari nol hingga puncak kejayaannya; tampil di depan ayahnya yang menonton pertunjukkan dengan kebak penuh perasaan kagum dan bangga di dada.
Tipe ayah yang stereotip sama, seperti di Laskar Pelangi. Pendiam, pekerja keras, berkharisma, dan pelindung keluarga dengan cara-cara yang unik.