Lihat ke Halaman Asli

Lagu Pengantar Tidur

Diperbarui: 28 September 2021   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image by Simon Blthenkranz from Pixabay

LAGU PENGANTAR TIDUR

seperti biasanya kututup biografi hari ini
dengan memejamkan mata, berharap esok pagi
seribu malaikat diam-diam kembali bekerja
menyusun catatan sesudah Adam terusir dari surga

apakah yang dikatakannya kepada Hawa
ketika mereka berjumpa? selalu yang kutahu
bulan bermain mata dengan gelap malam
dan kusimpan segala angan di gudang mimpi

musik yang mengalun, dan lampu tidur
telah lama kumatikan. kerap ingin
kuhentikan detak jam sebagai istirah panjang
seperti Chairil membuang duka-dukanya menjadi sajak

Bandung, 1996

Catatan: Puisi ini pernah dimuat harian Bandung Pos, Rabu 19 Maret 1997.

Puisi lainnya, "Pepohonan dan Dedaunan" pada tautan https://www.kompasiana.com/tatenggunadi4377/604999ead541df69fe1f73f4/pepohonan-dan-dedaunan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline