Lihat ke Halaman Asli

Pepohonan dan Dedaunan

Diperbarui: 14 Maret 2021   19:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image by Albrecht Fietz from Pixabay

pepohonan dan dedaunan itu seolah mengatakan betapa

sungguh bahagia dalam pertumbuhannya. akar-akar menghujam

dalam tanah menghisap saripati. sementara sinar matahari,

hujan, dan angin sangat memanjanya. meskipun kelak tambah tua

hingga pohon rapuh dan rontok seluruh daun, tetapi betapa

sungguh bahagia nanti dalam kematiannya. pepohonan dan

dedaunan itu membusuk demi hidup subur rerumputan.

Bandung, 1996

Catatan: puisi ini pernah dimuat harian Pikiran Rakyat, Minggu (Pon) 7 Juli 1996, dalam rubrik "Sajak-sajak Minggu Ini", editor Saini KM. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline