Lihat ke Halaman Asli

Korban Bullying

Diperbarui: 27 November 2023   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

      Lana, seorang perempuan cupu di kelas. Ia selalu menjadi bahan olokan sejak masuk sekolah. Tampangnya yang cupu, penakut, dan pecundang menjadi sasaran empuk para anak-anak tak beradab yang merasa dirinya lebih hebat dari yang lain. Lana memang bukan berasal dari keluarga cemara dengan ekonomi yang mapan. Oleh karena itu, Lana tidak pernah melawan teman-teman yang membullynya selama ini. Lana tidak pernah menceritakan perundungan yang ia dapat selama ini kepada ibunya. Ia selalu diam.

"ini demi ibu" tuturnya.

"Drett.."Suara pintu kayu bergeser.

"Bu, lana pulang." ucap Lana.

            Ibu yang sedang berbaring sakit di kasur berusaha menyambut kedatangan Lana.

"Oh, lana kamu sudah pulang nak."

            Tiba-tiba ibu hampir saja terjatuh dari kasur, untung saja lana sigap memegang ibunya.

"Ibu, sudah Lana bilang jangan dipaksakan. Ibu kan sedang sakit. Ayo istirahat saja, biar Lana siapkan makan malam ya bu. Hari ini Lana dapat rezeki dari buk Dina tetangga kita."

            Lana pun bergegas ke dapur untuk membuat makan malam untuk ibunya. Sembari memasak, tanpa sadar air mata Lana menetes. Ya, Lana menangis melihat bagaimana hidupnya sekarang, ia memandangi tangan nya yang penuh memar dikarenakan perundungan yang ia dapat di sekolah, lalu ia pandang lauk sayur daun ubi sederhana yang ia masak untuk ibunya "Oh ibu, Lana berjanji lana akan membuat ibu bahagia, Lana akan berusaha yang terbaik untuk kita." Ucapnya di dalam hati.

            Keesokan harinya, Lana pergi sekolah seperti biasanya. Namun tiba-tiba.

"Hei anak miskin!" teriak Dinda si anak terpopuler disekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline