Lihat ke Halaman Asli

Eta Rahayu

Urban Planner | Pemerhati Kota | Content Writer | www.etarahayu.com

Dan Setelah Hidup Pasti Mati

Diperbarui: 17 Mei 2020   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di twitter banyak keluhan mengapa banyak sosok yang dikenal luas (public figure) meninggal tahun 2020 ini. | Foto: tangkapan layar public search twitter

Maka apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaatpun. ~ QS. An-Nahl Ayat 61

Rest in peace legends!| Foto: tangkapan layar public search twitter

Kamu pasti pernah menemukan tweet senada seperti screenshot di atas. Dicuitkan oleh banyak pengguna twitter dalam 5 bulan terakhir ini. Dari awal tahun, kita memang disuguhi fakta bahwa banyak public figure meninggal. Mulai dari pemain basket terkenal, Kobe Bryant dan anaknya, suami penyanyi Bunga Citral Lestari, Gleen Fredly, dan baru-baru ini Didi Kempot.

Kematian  "mendadak" yang membuat banyak pihak kaget, seolah tak percaya. Banyak pengguna twitter yang mengatakan kematian mereka begitu cepat, seolah seperti mimpi, namun ternyata nyata.

Mengapa kemudian banyak yang menyalahkan 2020?

Harapan sobat twitter agar 2020 tidak ada lagi yang meninggal. | Foto: tangkapan layar public search twitter

Well, di tahun 2020 yang telah berjalan ini, kabar lelayu itu selalu hadir di layar kaca, di dunia maya, bahkan di lingkungan sekitar kita setiap bulannya. Bahkan mungkin harian, hari ini beliau yang rumahnya di blok A, kemarin beliau yang di komplek Dahlia, minggu lalu teman kantor, dan lain sebagainya.

Kabar ini sudah seharusnya membuat kita sadar, bahwa kematian tidak terpengaruh waktu. Waktu adalah bukan faktor X kematian. Waktu berdiri sendiri, bukan termasuk rumus kematian yang tentu akan menimpa setiap manusia.

Ya, kalau Allah sudah berkehendak kita "diminta pulang", mau tak mau kita harus "pulang".

Waktu memang tak pernah salah guys! Setiap jiwa yang hidup akan mati. And that's fated anyway! Takdir yang tidak bisa kita ubah. Kenyataan yang akan kita hadapi.

But when? Entah kapan. Nobody knows. Kita semua sedang menunggu giliran.  

Rukun Islam dan Rukun Iman

Bahasan saya kali ini mungkin terdengar ngeri dan membuat bergidik. Tapi ya beginilah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline