Lihat ke Halaman Asli

Eta Rahayu

Urban Planner | Pemerhati Kota | Content Writer | www.etarahayu.com

Susahnya Menahan Kantuk Bakda Subuh

Diperbarui: 5 Mei 2020   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kantuk selepas subuh menyerang. | Foto: islam.nu.or.id

Entah mengapa, ramadan di tengah pandemi Covid-19 ini, saya justru tidak merasa kesulitan melakukan ibadah. Mungkin Allah yang mudahkan. Alhamdulillah. Hehehe saya sudah mirip ustadzah ya?

Eh tapi serius. Saya merasa urusan ibadah di Bulan Ramadan ini mudah sekali. Misal, walau diminta untuk tarawih dirumah, syukur saya dan keluarga besar bisa tarawih di rumah dengan tenang. Atau tak boleh ngabuburit, saya juga bisa tetap asik ngabuburit di rumah.

Justru yang menjadi PR bagi saya, dan menurut saya menjadi momen tersulit adalah menahan kantuk bakda Subuh. Ada yang mengalami hal yang sama?

Memang tidak setiap hari, tapi ada beberapa waktu saya harus mengalah pada rasa kantuk yang tak bisa dibendung lagi seusai salat Subuh. Walau selesai salat tidak langsung tidur, jelang menuju awal waktu dhuha, saya tertidur.

Saya sudah mengatur jadwal tidur. Bangun pukul setengah tiga pagi. Setelah salat sunah saya mulai ikut menyiapkan santap sahur. Kalau selepas Subuh tidak tidur, saya biasa tidur setelah Salat Duhur, kira-kira satu jam sampai 2 jam. Dan kembali menempelkan kepala pada bantal pukul 10 malam.

Dalam hitungan normal, harusnya 6 jam cukup untuk menaati pola tidur yang cukup. Namun entah kenapa, suatu waktu saya ngantuk berat setelah Subuh. Padahal saya sadar, tidur setelah Subuh banyak sekali mudharatnya. Beberapa efek negatif setelah Subuh yang saya pahami adalah:

  1. Tidak baik untuk kesehatan. Tidur saat pagi hari akan mengganggu kerja metabolisme tubuh. Ketika bangun tubuh akan terasa lemas dan badan tak segar. Efek jangka panjangnya bisa mengakibatkan penyakit.
  2. Rasa malas seharian. Saat bangun kesiangan, badan yang lemas dan tak segar akan memberi efek negatif berupa rasa malas yang bahkan bisa terbawa dalam aktivitas sehari penuh.
  3. Rejeki dipatok ayam. Nasehat lama ini bukan sekedar nasehat. Tidur bakda Subuh memang menghambat rezeki.

Ya, saya sadar betul, banyak hal negatif yang ditimbulkan dari tidur setelah Subuh. Tapi apa daya, saya pernah tak bisa melawannya. Suatu ketika, selepas Subuh saya membawa ayat suci Al-Qur'an. Tapi karena mengantuk berat, saya putuskan untuk jalan-jalan di halaman rumah. Tapi entah mengapa hal itu tidak membantu. Waktu menunjukkan pukul 6, saya kembali ke atas kasur dan memejamkan mata. Buat saya, ini momen tersulit di ramadan kali ini.

Simple ya? Ya, sangat sederhana, namun memberi efek yang luar biasa bagi saya. Ada yang bisa memberikan solusi selain minum kopi saat sahur?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline