Lihat ke Halaman Asli

Eta Rahayu

Urban Planner | Pemerhati Kota | Content Writer | www.etarahayu.com

Fintech TunaiKita Lahir di CoWorking dengan Misi Mulia

Diperbarui: 21 Februari 2019   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Direktur TunaiKita bersama Wakil Walikota Surabaya | Dokpri

Jangan uninstall aplikasi ini dan itu, kalau gak pernah tahu perjuangan mbangun startup seperti apa. Jangan bahas unicorn, decacorn kalau gak bisa menghargai misi mulia anak bangsa.

Dua hari lalu, Mbak Nurul, Kompasianer Surabaya mengirimkan sebuah link instagram melalui WA. "Dek, besok ada acara?" Kalimat bernada tanya itu diikuti sebuah link. Gak ada mbak, jawabku sembari mengklik, apa isi link itu. Ternyata sebuah flyer tentang acara Melek Fintech bersama TunaiKita. Kubaca, kuperhatikan sekilas, ada dua orang pembicara. Wakil Walikota Surabaya, Bapak Whisnu dan Direktur TunaiKita, Andry Huzain.

"Dia alumni ITS, dan sekarang jadi COO di TunaiKita. Dateng yok!" Ajak Mbak Nurul malam itu. Saya yang selalu penasaran dengan ilmu baru jelas tertarik. Selain juga penasaran sama kiprah alumni ITS, kampus yang juga 'mengandung' saya selama ini. Oke mba, aku ikut deh! Begitu pesan yang saya kirim ke Mbak Nurul.

Banyak yang ingin menimba ilmu Melek Fintech | DokPri

Di lokasi, saya baru paham, ternyata Mas Andry Huzain ini bergerak di bidang Fintech alias Financial Technology. Beliau The number one person behind Fintech TunaiKita. Sudah tahu dong ya TunaiKita? Belum? Okay, I will tell you then.

TunaiKita? Aplikasi yang Lahir di CoWorking

Beberapa hari yang lalu, kita sempat mendengar --dengan hebohnya pembahasan mengenai unicorn. Well, abaikan dulu. Di dunia startup, Indonesia sebenarnya sudah memiliki begitu banyak startup. Dan bidangnya pun macam-macam. Ada yang dibidang jasa sosial, ada yang dibidang peternakan, ada yang dibidang tanaman pangan, ada buanyak sekali. Termasuk salah satunya adalah TunaiKita. Aplikasi di bidang teknologi finansial. Bahasa kerennya Fintech, singkatan dari Finacial Technology.

TunaiKita pertama kali digagas awal Januari 2017. Menurut saya, inspirasi pembuatan TunaiKita ini mulia sekali. So, Mas Andry menginginkan orang Indonesia tidak ada yang terjebak rentenir. Rentenir yang ngasih bunga sekenanya. Paman beliau kebetulan mengalami hal tersebut. Dan setelah mendengar cerita sang paman, Mas Andry bertekad, gimana caranya saya bisa membantu banyak masyarakat Indonesia.

"Kalau paman saya mungkin gampang, saya cuma tinggal melunasi uang yang diminta si rentenir, masalahnya, banyak orang Indonesia yang terjerat, makanya saya membuat aplikasi ini." Akunya saat kami bertatap muka di sebuah hotel di Surabaya.

Bersama COO TunaiKita | DokPri

Dalam kesempatan itu, saya sempat bertanya, berapa lama waktu yang mas Andry pakai untuk bikin aplikasi ini? Ya itu (Januari 2017) sampai Mei udah selesai. Dan kalau ngomongin startup ya emang udah jadi konsekuensi kerja dari pagi, pulang jam 1 malam. Itu sudah biasa. Saya terhenyak mendengar pengakuan itu. Keren gak sih komitmennya?

Kerja berjam-jam untuk menelurkan sebuah startup TunaiKita. Dan for your information, TunaiKita dilahirkan dari cowroking. Mereka belum punya kantor sebelumnya. Dalam waktu yang cukup singkat, ditelurkan sebuah perusahaan teknologi yang menggabungkan prinsip-prinsip finansial, teknologi mobile, big data dan machine learning.

Kini, TunaiKita sudah memiliki 2 kantor di Jakarta juga Tangerang Selatan, dan 5 kantor di luar Jakarta. Selain itu, TunaiKita sudah memiliki 320 lebih karyawan. Ini tentu kabar gembira bagi para pemula start-up. Jangan hanya terpaku pada unicorn, decacorn, coba lihat dulu perjuangan ngembangin start-up dari nol.

TunaiKita diawasi OJK

Ini yang perlu diketahui masyarakat. Sebagai penyelenggara I2P, TunaiKita kerjasama dengan bank dan perusahaan multi-finance untuk mempermudah akses konsumen mendapatkan kredit tanpa agunan dengan sistem underwriting yang mampu menurunkan resiko kredit macet hingga 70%. Dan yaaaaa, TunaiKita sudah terdaftar di OJK. Tak hanya itu, TunaiKita juga sudah mendapat Sertifikat ISO 27001. So, bisa dipastikan TunaiKita adalah perusahaan teknologi finansial yang aman dan terpercaya di Indonesia.

Kini, TunaiKita bisa digunakan oleh masyarakat seluruh Indonesia. Pinjaman yang bisa diajukan antara range 500K hingga 20JT dengan tenor 10 hari hingga 6 bulan. Informasinya, pengajuan TunaiKita hanya menggunakan KTP dan NPWP. Data pelangganpun juga terjamin privasinya. Mereka benar menerapkan regulasi POJK Nomor 77/POJK.01/2016.

Tips Meminjam Uang di Fintech

#MelekFintech Bareng TunaiKita | Dokpri

Dalam acara Melek Fintech kemarin, Mas Andry secara khusus membeberkan satu kalimat yang mencengangkan. "Pinjam online itu mahal, jangan pinjam kalau memang tidak perlu." Well, ini COO TunaiKita ya yang bicara. Saya sedikit tercengang disini. Umumnya, pemilik bisnis akan selalu jualan dan bagaimana caranya mereka mendapatkan pelanggan. Tapi tidak dengan TunaiKita. Mas Andry mengatakan, prioritas meminjam pada fintech lending seperti TunaiKita ada pada urutan terakhir.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline