Traveling-- it leaves you speechless, then turn you into story teller.
~ Ibn Battuta, The Travel of Ibn Battutah
Dari banyak hal yang bisa saya syukuri, saya selalu besyukur karena bisa jelajah Indonesia. Dari satu kota ke kota lain. Dari pulau satu ke pulau yang lain. Indonesia sungguh sangat indah. Saya selalu kehilangan banyak kata saat mengunjungi setiap sudutnya.
Kini, setidaknya sudah 60-an kota kabupaten di Indonesia yang pernah saya kunjungi. Batam dan Bintan di ujung barat, Luwuk dan Banggai Laut di bagian timur. And for me, traveling was always been magical.
--
Saya ingat, awal tahun 2017 saya mengunjungi Bintan. Dan karena pesawat yang saya tumpangi landed di Hang Nadim Airport, saya pastikan untuk mengitari Batam. Kota yang hanya berjarak 1 jam dari Singapore.
Satu hal yang saya yakini. Batam bukan hanya surga belanja.
Batam menawarkan tempat wisata alam yang cantik. Selain jembatan Barelang dan Engku Putri yang jadi ikon Kota Batam, pantai-pantainya juga seru untuk di-eksplore. Salah satunya tak jauh dari bandara, kampung Tua Bakau Serip. Di kampung nelayan ini, wisatawan bisa menikmati alam. Pasir putih, skyline Singapore, dan jajaran gazebo instagramable. That was interesting. :)
--
Lepas menikmati Kota Batam, saya bertolak ke Bintan.
Kala itu, libur tahun baru sudah selesai. Saya memilih waktu setelahnya. Tanggal 7 Januari. Selain karena saya tidak libur di saat kebanyakan orang libur (baca: tahun baru), juga karena saya tak nyaman libur saat tempat wisata penuh sesak.
Bintan, wisata Indonesia satu ini sangat terkenal hingga negeri tetangga. Bintan tersohor karena Treasure Bay. Kolam renang terbesar se Asia Tenggara, katanya. Treasure bay menjadi andalan yang saya yakin tak akan pernah sepi pengunjung. Terutama saat libur tahun baru.
Dan benar saja, sesaat setelah saya lolos dari pintu ticketing, saya masih menemui banyak orang yang berlibur. Dan saya dibuat kagum. Bukan karena banyaknya pengunjung. Tapi karena saya belum pernah menemui kolam renang buatan sebesar itu. Sangat besar. Saking besarnya, berjalan dari ujung ke ujung ternyata cukup melelahkan. And i was done for it. LOL. Untungnya terbayar dengan biru air yang mempesona. And i love it, personally.