Lihat ke Halaman Asli

Eta Rahayu

Urban Planner | Pemerhati Kota | Content Writer | www.etarahayu.com

Seberapa Besar Telapak Ekologismu?

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13670633652037331380

[caption id="attachment_240323" align="aligncenter" width="810" caption="Ecological Indicators, Ecodynamics Group, Italy"][/caption]

Telapak ekologis atau yang dalam biasa disebut Ecological Footprint adalah alat analisis yang digunakan untuk menghitung daya dukung lingkungan. Prinsip ecological footprint dalam suatu populasi adalah mengestimasi jumlah lahan dan air yang dibutuhkan untuk memproduksi semua barang konsumsi serta menyerap limbah yang dihasilkan oleh populasi tersebut (Wackernagel dan Rees, 1996). Ecological footprint menunjukkan seberapa besar suatu populasi atau wilayah menggunakan sumber daya alam.

Secara konseptual, ecological footprint tidak boleh melebihi biocapacity. Biocapacity dapat diartikan sebagai daya dukung atau daya dukung biologis. Ferguson (1999) dalam PKSPL (2005), mendefinisikan biocapacity sebagai sebuah ukuran ketersediaan lahan produktif secara ekologis. Daya dukung lingkungan adalah daya dukung suatu kawasan untuk menopang suatu kehidupan biota dan populasi disuatu daerah tertentu. Daya dukung suatu kawasan dapat turun atau naik tergantung dari kondisi ekologis, biologis, dan pemanfaatan manusia terhadap sumberdaya alam. Daya dukung yang menurun, disebabkan oleh meningkatnya pemanfaatan manusia dan bencana alam yang terjadi. Sementara itu daya dukung lingkungan dalam kaitan ini dapat disajikan dalam bentuk jumlah industri yang dapat dikembangkan di lokasi tersebut, dapat didukung oleh biocapacity yang ada. Daya dukung lingkungan (carrying capacity) adalah total biocapacity dibagi dengan total ecological footprint.

Daya dukung lingkungan adalah daya dukung suatu kawasan yang ditunjang dari sumberdaya yang tersedia, energi yang diperlukan, dan produktifitas. Dari analisis ecological footprint dihasilkan konsumsi dan produktifitas dalam suatu kawasan. Dengan demikian akan diketahui daya dukung suatu lingkungan untuk menopang kehidupan suatu wilayah. Apabila daya dukung lingkungan menurun ini artinya konsumsi masyarakat dalam bebagai aktivitas terhadap sumberdaya alam berkurang dan produktifitasnya meningkat tanpa ada pemanfataan yang berkelanjutan.

Merujuk sebuah pada sebuah penelitian, di Indonesia, besaran Ecological footprint termasuk golongan yang masih sangat rendah apabila dibandingkan dengan biocapacity. Tapi kenyataannya kita sudah merasakan ketimpangan ketimpangan lingkungan yang sangat berarti, sebut saja masalah iklim, sekarang enatah bagaimana membedakan musim kemarau atau musim hujan. Pagi hingga siang hari bisa cuacanya begitu terik, tetapi selepas jam 3 sore bisa jadi mendung gelap bercampur badai, hujan yang tak kunjung berhenti hingga petir bersahutan disana sini.

Mungkin ada baiknya kita mengetahui sejauh mana kita mengeksploitasi variable-variable dari setiap faktor yang berpengaruh membuat alam rapuh. Yap, coba kita tes seberapa besar pengaruh aktivitas kehidupan sehari hari kita terhadap planet ini. Harapannya kita semua sadar akan pengaruh kita terhadap planet yang semakin menua ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline