Lihat ke Halaman Asli

Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-69

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

logo_hut_ri_ke_69

[cagakurip.com]Merdeka! Merdeka! Merdeka! Demikian kata yang diteriakkan seusai menjalani rangkaian kegiatan Upacara Bendera dalam memperingati Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-69. Setidaknya, saat ini adalah kali kedua bagi saya menjalani kegiatan HUT RI di negeri seberang. Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, hari ini 69 tahun yang lalu, para pemuda kita, diwakili oleh Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan negara kita. Negeri ini lepas dari belenggu penjajahan tidak dengan mudah apalagi merupakan hadiah dari penjajah. Perjuangan para pendahulu kita menguras air mata dan darah saat mengusir para penjajah. Pada waktu itu, seluruh elemen bersatu padu demi mewujudkan Indonesia yang Merdeka. Tidak memandang suku, agama, ras, dan daerah, mereka bahu membahu satu sama lain, saling bekerja sama demi satu kepentingan, demi menggapai satu cita, sebuah kata MERDEKA! Kini setelah 69 tahun berlalu, layakkah kita kembali bertanya, "Benarkah kita sudah MERDEKA? Ataukah saat ini justru kita masih dijajah namun dalam bentuk yang lain?"

Akankah kita yang saat ini diamanahi kemerdekaan oleh kakek nenek pejuang kita, masih memiliki semangat yang sama? Semangat yang penuh kebersamaan. Semangat kebangsaan. Masihkah kita terkotak-kotak dalam kepentingan sektoral? Terbersitkah dalam sanubari kita, keinginan untuk melakukan sesuatu untuk bangsa ini? Negeri kita ini adalah negeri yang besar. Baik secara fisik kewilayahan, maupun secara kharismanya. Namun, hendaknya kita tidak terjebak dalam euforia tersebut. Justru tantangan terbesarnya adalah apakah kita sudah ikut andil dalam membesarkan negeri tercinta kita ini? Bagaimana negeri ini akan besar, jika kita masih berbicara dalam sekat-sekat dan labirin kompleks yang kita ciptakan sendiri. Siapapun kita, saya, Anda, dia, ataupun mereka, mau suku atau agama apapun, selama kita sama-sama bangsa Indonesia, maka kita adalah satu saudara, terjalin dalam nuansa kebhinekaan yang terbalut semangat kebangsaan. Saat berbicara di kancah internasional, kita tidak lagi berbicara agama, suku, ataupun ras, kita semua adalah berbangsa satu, bertanah air satu, bertumpah darah satu, Negara Kesatuan Republik Indonesia. MERDEKA!!! Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline