Kurator merupakan serangkaian aktivitaS yang dilakukan seseorang yang mampu mencatat, mengkatalogisasikan, mengesahkan/mensahihkan konten digital berupa tayangan video berdasarkan kriteria, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan tertentu sesuai bidang keahlian masing-masing sehingga mendapatkan hasil kurasi yang bermutu dan siap dipublikasikan. Untuk menjadi kurator terlebih dahulu harus mengikuti semacam kursus atau pelatihan dan kurator dibagi dua bagian yaitu kurator konten dan kurator media.
Kegiatan mengkurasi video karya guru dan kepala sekolah yang tayang di Platform Merdeka Mengajar (PMM) merupakan upaya Kemendikbidristekdikti dalam menjamin mutu video karya guru dan kepala sekolah layak untuk dijadikan bahan pembelajaran maupun referensi bagi guru maupun kepala sekolah lain,disaat guru dan kepala sekolah memanfaatkan Flatform merdeka belajar sebagai altrenatif untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka. Sehingga video yang ada di PMM sudah harus lolos kurasi.
Mendapat tugas sebagai kurator video hasil karya guru dan kepala sekolah merupakan suatu hal yang istimewa karena bisa menikmati kreatifitas dan inovasi yang telah dikembangkan oleh guru dan kepala sekolah yang beraneka ragam karya serta berasal dari sekolah berbagai penjuru tanah air. Saat menonton video mata dimanjakan oleh berbagai karya dengan segala keunikan budaya, kearifan lokal sampai pada karya modern. Namun dari sejumlah video tersebut ada beberapa yang tidak lolos kurasi, mengapa demikian ? video tersebut tidak lolos kurasi karena kurang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
Sebuah video bisa lolos kurasi jika telah memenuhi kriteri dari aspek konten maupun aspek media, dengan ketentuan sebagai berikut, untuk aspek konten video harus memenuhi : 1) Kesesuaian antara judul dan isi video 2) Substansi video sesuai dengan konsep pembelajaran/mata pelajaran 3) Narasumber muncul/on camera di dalam video yang dibuat 3) Video menggambarkan implementasi Kurikulum Merdeka sesuai dengan panduan/pedoman dari Kemendikbudristek 4) Uraian materi yang disajikan relevan dengan kebutuhan belajar peserta didik 5) Video memenuhi kaidah alur S.T.A.R. yaitu video harus menggambarkan S: Situasi T: Tantangan A: AksiR: Result/Refleksi, 6) Urutan penyampaian materi dalam video logis (masuk akal), runtut, dan saling terkait.
Sedangkan dari aspek media kriteria yang diharapkan adalah : 1)Kesesuaian dan kualitas pemanfaatan gras dan visual (foto, gambar, teks,tabel, diagram, bagan) dengan tujuan,isi materi dan karakteristik audiens. 2) . Kesesuaian dan kualitas pemanfaatan audio dan narasi dengan tujuan, isi materi dan karakteristik audiens. 3) . Kesesuaian dan kualitas pemanfaatan video dengan tujuan, isi materi dan karakteristik audiens.4) Kemenarikan pengemasan media dan konsistensi penyajian secara keseluruhan (tipologi, warna, ilustrasi, tata letak,5) Terbebas dari unsur yang menyinggung SARA/ Pornogra/Pornoaksi/Propaganda/Plagiasi/ Ujaran Kebencian/ Kebohongan (HOAX)
Mengacu pada kritera tersebut fakta menunjukan video yang dikurasi secara umum yang tidak lolos mayoritas video karena 1) video yang dikirim hanya berupa rekaman kegiatan yang dilakukan oleh guru maupun sekolah 2) Nara sumber atau pemeraan utama tidak muncul hanya berupa suara dan tulisan yang tampil di video 3) tidak memenuhi kaidah alur Alur STAR.3) merupakan pembelajaran berupa prolog atau narasi saja 4) berupa kolase foto kegiatan yang divideokan dan hanya diberi narasi.Oleh karena itu jika guru dan kepala sekolah ingin membuat video untuk berbagi praktik baik maupun yang lainnya agar bisa muncul di PMM hendaknya memperhatikan hal berikut :
Pertama pertama ikuti kriteria yang telah diatur dalam panduan yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek dikti
Kedua lakukan persiapan dengan baik dengan merancang skenario atau storyboard terkait dengan apa yang akan ditampilkan dalam video termasuk daya dukung yang menunjang konten dalam mensukseskan proses pembuatan video
Ketiga nara sumber atu pemeran utama dalam hal ini guru atau kepala sekolah harus muncul dalam tayangan baik itu di awal tayangan untuk memberi prolog dan di akhir untuk memberikan kesimpulan maupun refleksi. Munculnya nara sumber dalam video menggambarkan keaslian pembuatan video,dengan hadirnya pemeran utama dan menyampaikan prolog menggambarkan video yang dibuat adalah asli.
Keempat harus mengikuti alur STAR, pembuat video harus menggambarkan situasi nyata terkait masalah yang ingin dipecahkan selanjutnya memunculkan tantangan yang dihadapi oleh oleh guru maupun sekolah saat melaksanakan suatu program, kemudian gambarkan aksi aksi yang dikerjakan untuk menyelesaikan masalah tersebut dan diakhir digambarkan refleksi dari masalah yang telah di dipecahkan.
Kelima hindari menggunakan back sound lagu yang berasal dari lagu lagu populer maupun ciptaan orang perorang karena bisa terkena pelanggaran hak cipta,usahakan lagu yang digunakan yang dirilis oleh Kemdikdibudristekdikti atau lagu yang besifat umum