Lihat ke Halaman Asli

Tatang Lastani

Penggiat Seni Budaya Sunda

Rindu Harapan

Diperbarui: 19 September 2018   15:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu ? Harapan?

Ini kisah Absurd yang entah ada ujungnya atau tidak, tapi semua akan bodoh atau rasional, tapi ya namanya hidup adalah pilihan dan tetap harus berjalan, Prof. Arsene wenger bilang “jangan kau hitung berapa kali kau terjatuh, tapi seberapa sering kau bangkit” kisah yang bisa membuat saya mengerti arti sebuah perjuangan yang sesungguhnya, hanya karena sebuah harapan pada cinta, karena dengan cinta kita bisa bodoh/ serendah tanah atau setinggi langit, lumayan observasi 60 hari memberikan sebuah ilmu yang setidaknya saya dapatkan selain ilmu formal saja :

1. Sungguh-sungguh mungkin sama dengan niat

2. Lupa diri, maksudnya skill yang kita punya terlupakan karena fokus si doi

3. Tidak sadar kita telah melupakan banyak waktu demi liat doi

4. Apa yang kita rencanakan ga sesuai harapan, skakmat !

Itulah beberapa ilmu yang didapat sementara, ya sekarang masih menjalani aja sampai dimana ujungnya, tapi yang pasti ga bertindak bodoh dong, oh iya basic sih fotografi tapi lumayan bisa juga berkarya lewat bahasa tulisan ga Cuma foto nikung ke ilmu lain sebentar, dan lumayan dapat satu karya tulisan :

Rindu Harapan

Apa yang terlihat tidak sama dengan harapan

Pada manusia hanya meminta harapan?

Terkadang itu malah menjadi beban

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline